Kamis 05 Jun 2025 16:10 WIB

The Fed Dikabarkan Turunkan Suku Bunga, Rupiah Menguat

Presiden AS desak The Fed turunkan suku bunga.

Karyawan menghitung uang dollar di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.865 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur Lebaran. Diketahui, penurunan nilai rupiah merupakan dampak dari kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap ratusan negara. Trump telah mengumumkan tambahan tarif untuk produk impor asal sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen yang mulai berlaku penuh per 9 April 2025. Sejumlah mata uang Asia turut melemah. Yuan China melemah 0,17%, rupee India melemah 0,71%, dolar Hong Kong melemah 0,04% dan ringgit Malaysia melemah 0,16%.
Foto: Republika/Prayogi
Karyawan menghitung uang dollar di money changer PT Valuta Artha Mas, ITC Kuningan, Jakarta, Selasa (8/4/2025). Nilai tukar rupiah dibuka melemah ke posisi Rp16.865 per dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan hari ini, Selasa (8/4/2025) usai libur Lebaran. Diketahui, penurunan nilai rupiah merupakan dampak dari kebijakan baru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menerapkan tarif balasan atau resiprokal terhadap ratusan negara. Trump telah mengumumkan tambahan tarif untuk produk impor asal sejumlah negara, termasuk Indonesia sebesar 32 persen yang mulai berlaku penuh per 9 April 2025. Sejumlah mata uang Asia turut melemah. Yuan China melemah 0,17%, rupee India melemah 0,71%, dolar Hong Kong melemah 0,04% dan ringgit Malaysia melemah 0,16%.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Analis Bank Woori Saudara Rully Nova mengatakan penguatan nilai tukar (kurs) rupiah dipengaruhi harapan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).

“Rupiah hari ini ditutup menguat dipengaruhi oleh meningkatnya harapan penurunan suku bunga The Fed,” ujar Rully Nova di Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Baca Juga

Mengutip Anadolu Agency, Presiden AS Donald Trump kembali mendesak Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell untuk segara memangkas suku bunga seiring data ketenagakerjaan jauh di bawah ekspektasi. 

Semalam, data Non Farm Payrolls (NFP) AS versi Automatic Data Processing (ADP) bulan Mei menunjukkan penambahan pekerjaan yang di bawah ekspektasi pasar, yakni naik 37 ribu dari perkiraan 111 ribu.

Dia mengingatkan Powell untuk melakukan pemangkasan walau sebenarnya sudah terlambat. Di samping itu, Trump juga menyampaikan bahwa Eropa sendiri telah menurunkan suku bunga sembilan kali.

Pada hari ini, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan menurunkan suku bunga sebesar 25 basis points (bps) pasca inflasi tahunan zona euro yang menurun jadi 1,9 persen pada Mei 2025, di bawah target bank sentral sebesar 2 persen.

“Sementara dari domestik, (sentimen terhadap rupiah) masih dipengaruhi oleh kekhawatiran pelemahan ekonomi,” ucap dia.

Nilai tukar rupiah pada penutupan perdagangan hari ini di Jakarta menguat sebesar 11 poin atau 0,06 persen menjadi Rp 16.284 per dolar AS dari sebelumnya Rp 16.295 per dolar AS.

Kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis juga menguat ke level Rp 16.277 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.305 per dolar AS.

sumber : ANTARA
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement