REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mengukuhkan sekaligus melantik Satuan Tugas Akselerasi Ekonomi Syariah (Satu Akses) pada acara Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF) di Grand City Surabaya, Selasa (21/10). Satgas Akselerasi Ekonomi Syariah resmi dibentuk sesuai dengan keputusan Gubernur Nomor 188/600/KPTS/013/2016 tanggal 21 Oktober 2016.
Gus Ipul, sapaan akrabnya, mengatakan, tujuan dibentuknya Satgas ini untuk menyinergikan peran antarpemangku kepentingan dalam rangka percepatan pelaksanaan ekonomi syariah. Setelah satgas dibentuk dan disinergikan, tujuan selanjutnya diharapkan dapat mengukur dan bersama sama merumuskan kebijakan terkait akselerasi ekonomi syariah.
Menurutnya, salah satu kunci di dalam kesuksesan akselerasi ekonomi syariah di Jatim yakni perkuatan kelembagaan, kesiapan Sumber Daya Manusia (SDM) hingga sosialisasi kepada masyarakat terkait pelaksanaan ekonomi syariah. “Ketiganya ini memegang kunci sukses dalam mempercepat akselerasi ekonomi di Jatim. Kelembagaan yang ada harus diperkuat, SDM ditingkatkan kemudian sosialisasi kepada masyarakat dilakukan,” jelasnya.
Ia menambahkan, penguatan kelembagaan harus dilakukan agar sinergitas program yang terjalin berjalan dengan baik. Sementara, sosialisasi ke masyarakat juga terus dilakukan melalui Pondok Pesantren (Ponpes), organisasi keagamaan seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta instansi pemerintah maupun swasta. Setelah dibentuknya satgas ini diharapkan dapat mendorong dan mempercepat akselerasi ekonomi syariah di Jatim.
Terkait peningkatan SDM, menurut Gus Ipul, SDM harus disiapkan secara baik agar mau dan mampu melayani masyarakat sesuai syariat yang berlaku. Jika satgas ini sukses dan berhasil akan diikuti oleh provinsi-provinsi lain dalam menerapkan ekonomi syariah. "Alhamdulillah perkembangan ekonomi syariah di Jatim terus berkembang salah satu indikatornya adalah banyak ponpes dan daerah di Jatim yang terus berbenah menerapkan ekonomi syariah,” ungkapnya.