Sabtu 22 Oct 2016 08:25 WIB

S&P: 75 Persen Perusahaan Brasil Berisiko Negatif

Standard&Poor;’s
Standard&Poor;’s

REPUBLIKA.CO.ID, RIO DE JANEIRO -- Standard & Poor's (S&P) mencatat sekitar 75 persen dari perusahaan-perusahaan Brasil berada di bawah pengawasan khusus dengan program CreditWatch-nya. Sementara 65 persen dari mereka memiliki perspektif negatif.

Menurut harian O Estado de Sao Paulo pada Jumat (21/10), sementara S&P telah memberikan prospek (outlook) negatif untuk sebagian besar perusahaan-perusahaan Brazil, jumlah penurunan peringkat kini berkurang setelah mencapai rekor tertinggi awal tahun ini.

Brasil adalah negara Amerika Latin dengan prospek paling negatif untuk S&P, diikuti oleh Kolombia (63 persen dari perusahaan), Peru (18 persen) dan Cile (15 persen). Jika perusahaan-perusahaan diletakkan di bawah CreditWatch, itu berarti mereka diduga berada di risiko prospek negatif.

Menurut direktur pelaksana S&P, Eduardo Uribe, Brasil sedang melihat peningkatan kepercayaan sektor swasta dalam perekonomian nasional, yang bisa memicu naiknya investasi, tetapi juga menghadapi meningkatnya pengangguran dan penjualan buruk yang sedang berlangsung di sektor ritel.

"Risiko volatilitas mata uang Brasil dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lemah dari perkiraan bisa terus menimbulkan risiko bagi peringkat kredit lembaga-lembaga Brasil," kata Uribe menambahkan.

Namun, S&P memperkirakan bahwa Brasil akan melihat pertumbuhan PDB sebesar 1,5 persen pada 2017, setelah dua tahun mengalami kontraksi.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement