Selasa 18 Oct 2016 08:34 WIB

Impor Gandum Lampung Naik, Harga Singkong Lokal Anjlok

Rep: Mursalin Yasland/ Red: Nur Aini
Petani melakukan panen tanaman singkong
Foto: ANTARA FOTO/Prasetia Fauzani
Petani melakukan panen tanaman singkong

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG – Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung menyebutkan impor gandum-ganduman naik sebesar 187,81 persen pada September 2016. Kenaikan impor gandum tersebut berkorelasi terhadap anjloknya harga singkong (ubi kayu) lokal di Lampung yang menyentuh harga Rp 350 per kg dari Rp 1.200 per kg.

“Meski barangnya (impor gandum) tidak masuk Lampung, namun berpengaruh besar dengan harga singkong petani lokal di Lampung,” kata Kabid Distribusi BPS Lampung, Bambang Widjanarko kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Senin (17/10).

Ia mengatakan perdagangan bebas membolehkan para buyer membeli komoditas luar untuk kebutuhan industrinya. Persaingan harga komoditas sangat menentukan buyer mengeruk keuntungan untuk korporasinya. Dampaknya, petani singkong lokal di Lampung kian terpuruk.

Menurut dia, untuk membatasi atau menyetop masuknya gandum impor tersebut, Kementerian Perdagangan yang bisa melakukannya. Selagi tidak ada larangan, ujar dia, praktik tersebut tetap akan dijalankan para konglomerasi industri tapioka terutama di Lampung.

Impor gandum ke Lampung, BPS mencatat sangat signifikan angkanya. Menurut Bambang, dari tiga komoditas yang berkontribusi naiknya impor Lampung, gandum-ganduman 187,81 persen atau 2,4 juta dolar AS melebihi dua komoditas lainnya yakni gula/kembang gula 102,44 persen (18,7 juta dolar AS), dan binatang hidup (sapi bakalan) sebesar 111,81 persen (14,3 juta dolar AS).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement