Jumat 14 Oct 2016 10:59 WIB

IHSG di Zona Merah karena Pasar Masih Khawatirkan Suku Bunga AS

Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Pekerja memantau perkembangan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. ilustrasi (Republika/ Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari ini, Jumat (14/10), dibuka turun tipis 1,70 poin di tengah kekhawatiran kenaikan suku bunga di Amerika Serikat.

IHSG BEI dibuka turun 1,70 poin atau 0,03 persen menjadi 5.338,69. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau LQ45 bergerak turun 0,42 poin (0,05 persen) menjadi 916,84.

Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere mengatakan bahwa sentimen dalam negeri yang relatif masih positif dibatasi oleh kekhawatiran dari ekternal seperti belum adanya kepastian kenaikan suku bunga The Fed, sehingga menahan laju IHSG.

"The Fed memberi sinyal kenaikan suku bunga AS terjadi pada bulan Desember. Namun demikian, sinyal ini masih memicu ketidakpastian di pasar mengingat masih ada pertimbangan konsisi akhir dari data ekonomi AS serta politik jelang pemilihan presiden AS," kata Nico Omer di Jakarta, Jumat (14/10).

Dari dalam negeri, lanjut dia, Bank Indonesia memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2017 pada rentang 5,1-5,5 persen. Proyeksi itu lebih tinggi dibandingkan perkiraan tahun ini sebesar 4,9-5,3 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement