REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Kartika Wirjoatmodjo atau Tiko mengatakan Kementerian BUMN memiliki sejumlah program besar untuk memperkuat ekosistem BUMN. Salah satunya, ucap Tiko, ialah integrasi BUMN-BUMN di sektor infrastruktur atau karya.

"Kita sudah dorong Waskita masuk di bawah HK (Hutama Karya), sedangkan Wika (Wijaya Karya) dengan PP, lalu Adhi Karya dengan Brantas Abipraya sedang kita kaji strukturnya," ujar Tiko usai meninjau Psko Siaga Kelistrikan Nataru PLN UIP2B Jamali di UIP2B Jamali, Gandul, Depok, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

Tiko menyampaikan konsolidasi Waskita Karya dengan Hutama Karya akan menjadi yang terdepan. Tiko memastikan Hutama Karya akan menjadi induk dalam konsolidasi dengan Waskita Karya.

"Kalau Waskita dengan HK sudah dalam proses penerbitan PP. PP-nya sudah dalam proses," sambung Tiko.

Tiko menargetkan kajian konsolidasi Wijaya Karya dengan PP dan Adhi Karya dengan Brantas Abipraya dapat segera rampung pada akhir kuartal I 2025. Tiko mengatakan belum ada keputusan mengenai model konsolidasi Wijaya Karya dengan PP dan Adhi Karya dengan Brantas Abipraya.

"Kalau yang Wika-PP dan Adhi-Brantas masih dalam kajian. Mungkin akhir kuartal I 2025 kita putuskan hasilnya," ucap Tiko.

Tiko juga belum bisa bicara banyak mengenai model konsolidasi BUMN-BUMN karya tersebut. Tiko menyampaikan konsolidasi bisa berupa holding maupun merger.

"Belum tentu merger, saya bilang integrasi jadi nanti semuanya antara merger, apakah holding, apakah nanti anak sama induk itu nanti. Jadi belum tentu merger tapi pastinya penggabungan," kata Tiko.

Ikuti Whatsapp Channel Republika