REPUBLIKA.CO.ID,MAJALENGKA -- PT Pertamina (Persero) bersama dengan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) dan Toyota Motor Corporation (TMC) melakukan panen perdana Rumput Gajah (Napier Grass) generasi pertama yang akan dikembangkan untuk keperluan kajian pengembangan Bahan Bakar Nabati (BBN), pada Rabu (6/10). Penananam rumput gajah merupakan pilot project dengan luas area tujuh hektare di Jatitujuh, Majalengka, Jawa Barat menggunakan lahan milik PT PG Rajawali II, yang merupakan anak perusahaan PT RNI.
Kolaborasi ini merupakan bagian dari dukungan tiga pihak yakni produsen BBM dalam hal ini Pertamina, pabrikan yakni Toyota Motor Corporation serta RNI selaku pengelola perkebunan dalam menyukseskan target Bauran Energi Nasional untuk energi baru dan terbarukan sebesar 23 persen pada 2025. Langkah tersebut juga menjadi bagian dari upaya merealisasikan mandat pemerintah melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 12 tahun 2015 yang berkaitan dengan kewajiban pemanfaatan bahan bakar nabati sebagai campuran bahan bakar minyak.
Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro menyatakan upaya ini merupakan bagian dari terobosan dalam menyediakan bahan baku untuk produksi bahan bakar nabati yang kompetitif serta terintegrasi dari hulu (kebun) hingga hilir (pabrik). “Sinergi yang baik antara Pertamina, RNI dan Toyota dapat mengakselerasi upaya pengembangan BBN di Indonesia sehingga dapat berkontribusi dalam mewujudkan target bauran energi yang sudah dicanangkan pemerintah,” kata Wianda.
Panen perdana ini merupakan batu loncatan bagi semua pihak yang terlibat. Apabila dari hasil pilot project dan kajian bersama tersebut menunjukan hasil yang positif, diharapkan kerja sama ini dapat berlanjut ke tahap selanjutnya.