Selasa 20 Sep 2016 14:38 WIB

BKPM Targetkan Investasi 2016 Tumbuh 14 Persen

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nidia Zuraya
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menargetkan realisasi investasi hingga akhir 2016 tumbuh pada kisaran 12-14 persen. Target ini akan dicapai salah satunya melalui kerja sama dengan lembaga jasa keuangan untuk memberikan informasi terkait investasi ke nasabah potensial.

Kepala BKPM Thomas Lembong mengatakan, kerja sama dengan lembaga keuangan nantinya akan berdampak cukup signifikan pada pertumbuhan investasi asing di Indonesia. "Pasti berdampak. Karena ini kan infrastruktur penyaluran informasi terkini kepada nasabah-nasabah perbankan. Dan mengumpulkan kickback atau usulan dan keluhan itu bisa diorganisir lebih efisien kalo dari lembaga keuangan," ujar Thomas usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Citibank Indonesia di Kantor BKPM, Selasa (20/9).

Kerja sama dengan Citibank ini, kata Lembong, merupakan salah satu cara untuk promosi investasi Indonesia. Ia berharap ke depannya juga akan ada kerja sama dengan lembaga keuangan khususnya Kantor Cabang Bank Asing (KCBA).

Melalui kerja sama ini, pihaknya berharap realisasi investasi pada akhir tahun ini akan terdorong mencapai 12-14 persen. "Sekitar 12-14 persen pertumbuhan nominal rupiah dari tahun ke tahun. Untuk tahun depan harapan saya juga minimum segitu, tentunya harapannya lebih dari itu," tutur Thomas.

Thomas mengungkapkan, dari kerja sama ini nasabah juga akan diarahkan ke program repatriasi pengampunan pajak (tax amnesty). Saat ini pihaknya sedang menyiapkan skema repatriasi agar dana eks repatriasi pengampunan pajak dapat dipakai oleh pemilik usaha di Indonesia untuk memperluas usahanya. Sehingga tidak terbatas dengan investasi melalui instrumen yang sudah disahkan.

"Kalau umpamanya partisipan tax amnesty sudah punya usaha di sini dan dia berpikir untuk lakukan ekspansi, kenapa tidak. Itu bisnis yang dia miliki, tadinya dia berpikir mau ekspansi empat tahun lagi, mungkin bisa ditarik sekarang menggunakan dana repatriasi tax amnesty," tuturnya.

Berdasarkan data BKPM, hingga Semester I 2016 realisasi investasi naik 14,8 persen dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu (year on year). Nilai investasi yang masuk pada periode tersebut mencapai Rp 298,1 triliun. Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp 195,5 triliun atau naik 12,3 persen dari periode yang sama tahun 2015.

Realisasi PMA itu berdasarkan asal negara lima besarnya yaitu Singapura sebesar 4,9 miliar dolar AS, Jepang sebesar 2,9 miliar dolar AS, Hong Kong sebesar 1,1 miliar dolar AS, Cina sebesar 1 miliar dolar AS dan Belanda sebesar 0,63 miliar dolar AS.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement