Rabu 14 Sep 2016 11:07 WIB

Bank Sentral Inggris Incar Obligasi Apple

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Logo perusahaan Apple
Foto: AP
Logo perusahaan Apple

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bank of England sudah memasukkan Apple Inc ke dalam daftar perusahaan yang memenuhi syarat skema pembelian obligasi untuk stimulus ekonomi. Itu artinya, Bank Sentral Inggris tersebut memandang Apple sebagai penyumbang materi untuk ekonomi Inggris.

Dilansir laman BBC News, Rabu (14/9), keputusan tersebut akan memunculkan kemarahan para kritikus terhadap raksasa di Silicon Valley itu. Mereka menuduh keputusan ini adalah cara Apple untuk menghindari pajak atas penjualan produk mereka di Inggris melalui Irlandia.

Komisi Eropa mensinyalir adanya pengaturan pajak antara otoritas pajak di Irlandia dengan Apple. Mereka mengatakan, hal tersebut memungkinkan pembuat iPhone itu membayar hampir tanpa pajak atas penjualan internasional.

Pada Senin (12/9), Apple telah masuk dalam daftar 100 perusahaan yang lolos dalam inisiatif debt purchase Bank of England. Apple diketahui tidak memiliki kantor perwakilan di Inggris, namun seluruh transaksi penjualan produk Apple di Inggris secara hukum tercatat di Irlandia.

Tak hanya mempersoalkan Apple, publik di Inggris juga mempertanyakan keberadaan dua raksasa tembakau Inggris British American Tobacco dan Imperial Brands serta raksasa makanan cepat saji Amerika Serikat (AS) McDonald's dalam daftar yang dirilis Bank of England. Seperti diketahui McDonald's saat ini memiliki masalah pajak dan saat ini sedang dalam proses penyelidikan di Brussels, Belgia.

Bank of England menolak mengomentari masing-masing perusahaan dalam daftar. Namun sebuah sumber di bank itu mengatakan, program pembelian obligasi dirancang untuk mempengaruhi harga pasar termasuk obligasi Apple untuk meningkatkan peluang ini.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement