REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Singapore Airlines menilai Indonesia merupakan pasar penerbangan yang potensial. Sehingga sulit bagi maskapai negeri Jiran itu untuk meninggalkan pasar penerbangan Indonesia yang terus berkembang.
"Menurut kami pasar Indonesia memiliki peran penting bagi operasional SIA dan kami tidak berhenti sampai di destinasi, tapi melakukan sesuatu di situ sehingga pasar Indonesia tidak mungkin kami tinggalkan," kata Manager Public Relations Singapore Airlines Glory Henriette usai pembukaan pameran perjalanan Singapore Airlines dan BCA di Jakarta, Jumat (26/8).
Glory mengatakan bahkan saat situasi sulit pun ketika krisis moneter beberapa tahun lalu, SIA tetap menerbangkan pesawatnya ke Indonesia saat maskapai lain memutuskan untuk berhenti beroperasi sementara.
Glory menyebutkan saat ini Singapore Airlines mengoperasikan penerbangan tiga kota besar di Indonesia, di antaranya Jakarta, Surabaya dan Bali dengan frekuensi ke Jakarta sembilan kali sehari, Surabaya satu kali sehari dan Denpasar empat kali sehari.
Sementara itu, anak perusahaannya, Silk Air menghubungkan kota-kota kedua, seperti Makassar, Medan, Lombok, Balikpapan, Bandung, Palembang, Solo, Semarang, Manado dan Yogyakarta. "Sejak 2012, kita memutuskan untuk menambah frekuensi ke Jakarta dari delapan kali sehari menjadi sembilan kali sehari," kata Glory.
Baca juga: Singapore Airlines Evaluasi Rute 10 Destinasi Pariwisata
Dengan demikian, lanjut dia, penumpang bisa melakukan perjalanan harian tanpa menginap, terutama untuk keperluan kesehatan dan bisnis. "Penerbangan paling pagi kita ada jam 06.00 dan paling malam jam 10.00, jadi kalau paginya mau berobat atau ada keperluan bisnis yang mendadak dan malam harus kembali lagi, kita menyediakan untuk itu," katanya.
Glory menyebutkan tingkat keterisian SIA rata-rata meningkat dari 75 persen pada 2015 menjadi 77 persen per Juli 2016. "Kita upayakan di kisaran 70 persen, kalau di bawah itu terpaksa rute dicabut atau diganti," katanya.
Terkait pameran perjalanan yang dilakukan kedua kalinya pada tahun ini di Indonesia, Glory berharap bisa meraup hasil yang lebih tinggi dibanding Maret 2016 lalu. Destinasi favorit, dia menyebutkan, di antaranya Jepang, Korea, Inggris, Paris dan Amerika Serikat.