Selasa 23 Aug 2016 08:55 WIB

Mendag dan Mentan Tinjau Pasar Pantau Harga Bahan Pokok

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Nur Aini
harga sembako/bahan pangan yang mengalami kenaikan harga(illustrasi)
Foto: Republika-Aditya Pradana Putra
harga sembako/bahan pangan yang mengalami kenaikan harga(illustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita bersama Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman, dan Dirut Perum Bulog Djarot Kusumayakti melakukan kunjungan ke Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang pada Senin (21/8) malam. Kedatangan mereka untuk menstabilkan harga bahan pokok.

Pada kunjungan tersebut kedua pejabat negara itu mengapresiasi pasar yang bisa menjual bahan pokok dengan harga murah.  "Kami apresiasi, luar biasa cepat, dua minggu lalu kami ke lapangan, harga di tingkat petani bawang merah Rp 14 ribu - Rp 15 ribu per kilogram. Alhamdulillah tiba di Tangerang Rp 25 ribu per kilogram. Kami terima laporan di Kramat Jati juga Rp 24 ribu per kilogram," kata Enggar di Pasar Induk Tanah Tinggi, Kota Tangerang, Senin (21/8).

Pada saat kunjungan tersebut Mentan memastikan kebenaran penurunan harga kepada pedagang. "Benar segini? Jangan sampai karena saya datang lalu kamu bilang gitu," ujar Amran.

Salah satu pedagang cabai, Kardi, mengharapkan kunjungan para menteri tersebut berdampak signifikan terhadap penurunan harga bahan pokok yang dijualnya. Hal itu karena menurut dia berdampak pada minat pembeli, jika harganya terlalu tinggi, maka peminatnya akan menurun.

"Cabai masih merambat naik terus, sekarang cabai rawit di kisaran Rp 38 ribu - Rp 40 ribu per kilogram, sedangkan cabai merah turun menjadi Rp 35 ribu per kilogram. Minggu lalu cabai merah hampir Rp 38 ribu per kilogram," katanya.

Menurut Kardi, kenaikan harga yang fluktuatif tersebut biasanya terjadi karena pengaruh pasokan dari petani. Sementara komoditas cabai mereka dapatkan dari Jawa Timur seperti Malang dan Blitar, kemudian dari Jawa Tengah seperti Brebes dan Garut, Jawa Barat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement