Selasa 11 Mar 2025 14:40 WIB

Wamentan: Operasi Pasar Terus Berlanjut Meski Lebaran Usai

Saat ini, telah ada 1.050 gerai khusus untuk operasi pasar.

Rep: Frederikus Dominggus Bata / Red: Gita Amanda
Wamentan Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas dan melanjutkan program operasi pasar di lebih dari 1.050 cabang kantor pos di seluruh Indonesia. (ilustrasi)
Foto: Dok Kementan
Wamentan Sudaryono menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas dan melanjutkan program operasi pasar di lebih dari 1.050 cabang kantor pos di seluruh Indonesia. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono, menegaskan komitmen pemerintah untuk memperluas dan melanjutkan program operasi pasar di lebih dari 1.050 cabang kantor pos di seluruh Indonesia, meskipun bulan suci Ramadhan dan Lebaran tahun ini telah berakhir. Program ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan ketersediaan pangan bagi masyarakat. 

Wamentan mengungkapkan operasi pasar ini dalam mendukung program pemerintah, menyediakan sembako dengan harga terjangkau, bagi masyarakat. “Kita berharap setelah lebaran pun bapak-ibu bisa belanja di kantor pos, sehingga ke depan kita bisa menjalankan Koperasi Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo dalam menyediakan harga sembako murah bagi masyarakat,” ujar Sudaryono saat melakukan operasi pasar ke Kantor Pos Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (10/3/2025).

 

Wamentan menerangkan, infrastruktur di kantor pos, yang memiliki lebih dari 4.800 cabang di seluruh Indonesia, sudah sangat memadai. Kemudian dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat. Saat ini, telah ada 1.050 gerai khusus untuk operasi pasar. Pemerintah berencana untuk menambah jumlah gerai serta melengkapi stok bahan pokok agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi kapan saja.

 

"Kantor pos itu punya cabang 4.800 dan sampai dengan hari ini sudah membuka 1.050 gerai khusus untuk operasi pasar. Sebanyak 22 titik diantaranya ada di Semarang. Kantor pos itu infrastrukturnya juga sudah ada. Dan kita berharap pelan pelan nanti kita akan lengkapi sehingga sembako yang dibutuhkan masyarakat bisa tersedia setiap saat,” kata Sudaryono, tertulis dalam keterangan resmi Kementerian Pertanian (Kementan), dikutip Selasa (11/3/2025).

 

Wamentan menegaskan, pemerintah, sesuai dengan arahan Presiden Prabowo Subianto, akan terus menjaga pasokan pangan dan mengendalikan harga agar tidak terjadi kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar.  Sosok yang akrab disapa mas Dar ini menyoroti lonjakan harga beberapa komoditas, seperti minyak goreng, yang sempat melebihi harga eceran tertinggi (HET).

 

“Kita ingin mendistorsi haga pasar karena banyak di beberapa daerah dan toko menjual diatas HET. Minyak goreng 1 liter HET nya Rp 15.700 dijual lebih. Memang lonjakannya ada tapi kita ingin mendistorsi pasar supaya harganya sesuai HET,” jelas Wamentan.

 

Ia mengharapkan koordinasi lebih baik antara pihak-pihak yang terlibat dalam operasi pasar, dengan Kementan. Itu seperti ID Food, Bulog, dan PTPN, dengan dinas-dinas pangan di berbagai daerah untuk memastikan ketersediaan bahan pokok.

 

“Saya minta ID Food, Bulog, PTPN dan semua yang terlibat di operai pasar ini juga terus berkoordinasi dengan dinas pertanian di masing-masing Kabupaten/Provinsi. Misalnya, untuk bawang putih dan merah apakah ketersediaannya ada? Kalau ada harus segera dipasok dan seterusnya,” tutur Sudaryono.

 

Wamentan mengingatkan para pengusaha dan pedagang pasar untuk tidak berkongsi dengan mafia pangan yang dapat merugikan harga juga nasib masyarakat Indoneisa. "Saya ingatkan para pengusaha dan mafia tidak boleh nimbun atau ngatur timbangan, mengatur takaran dan seterusnya, tidak boleh. Apalagi berkongsi dengan kejahatan. Tidak boleh ada orang FOMO (fear of missing out) di bulan puasa. Kita tidak ingin bulan puasa masyarakat terganggu. Perintah Presiden jelas, harga sembako harus terjangkau dan tidak boleh naik dan memberatkan rakyat. Tidak boleh orang menari-nari di atas penderitaan rakyat,” jelasnya.

 

Dengan program operasi pasar yang diperluas dan diperpanjang ini, pemerintah berharap dapat menjaga kestabilan harga dan ketersediaan bahan pokok di seluruh Indonesia. Saat ini fokusnya dalam suasana bulan puasa dan menjelang Lebaran.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement