Rabu 17 Aug 2016 14:12 WIB

Jokowi Ingin Ada Restrukturisasi di Bidang Migas

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Menko Maritim dan Sumber Daya selaku Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan bergegas usai melakukan rapat koordinasi di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/8).
Foto: Antara/ Widodo S. Jusuf
Menko Maritim dan Sumber Daya selaku Plt Menteri ESDM Luhut Binsar Pandjaitan bergegas usai melakukan rapat koordinasi di Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, Presiden Joko Widodo menginginkan adanya restrukturisasi di bidang minyak dan gas (migas).

Luhut mengatakan, restrukturisasi dinilai perlu dilakukan setelah mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar yang baru saja diberhentikan, diketahui mampu menurunkan biaya investasi pembangunan Ladang Gas Abadi Blok Masela dari 19,3 miliar dolar AS menjadi 15 miliar dolar AS.

"Beliau (Arcandra) mampu menurunkan biaya. Presiden melihat itu sebagai peluang untuk restrukturisasi semua dalam bidang perminyakan dan gas," kata Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (17/8).

Luhut mengetahui adanya penurunan biaya tersebut setelah melakukan pertemuan langsung dengan Arcandra setelah pemerintah resmi memberhentikan Arcandra dari posisinya sebagai Menteri ESDM. Dia menceritakan, Arcandra mengoreksi sendiri perhitungan biaya investasi di Masela setelah meminta investor untuk menunjukkan struktur biaya.

"Ditunjukkan angkanya, dan dia (Arcandra) koreksi sampai bisa serendah itu. Pertanyaan kita, kemana saja kita selama ini," ujar Luhut.

Sebagai Plt Menteri ESDM, Luhut juga akan berupaya menurunkan harga energi. Salah satunya harga gas. "Yang pasti, kita harus meneruskan apa yang sudah dilakukan pak Arcandra," ujar Luhut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement