REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE), pada Kamis (4/8) menurunkan suku bunga utamanya dari 0,5 persen ke rekor terendah 0,25 persen, karena mendorong stimulus untuk meningkatkan ekonominya setelah keputusan bersejarah meninggalkan Uni Eropa.
Langkah ini adalah pemangkasan suku bunga acuan yang pertama dalam tujuh tahun terakhir, sejak tingkat suku bunga mencapai rekor terendah sebelumnya 0,5 persen pada Maret 2009.
Dalam upaya untuk memberikan stimulus moneter tambahan, bank sentral juga memutuskan untuk membeli hingga 10 miliar pound (13,15 miliar dolar AS) obligasi korporasi Inggris dan 60 miliar pound utang pemerintah, menurut sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh bank.
Bank sentral juga memangkas proyeksi pertumbuhan untuk Inggris menjadi 0,8 persen pada 2017 dan mengumumkan tingkat penganggurannya yang diperkirakan akan meningkat menjadi 5,4 persen pada tahun depan.
Bank sentral telah memperingatkan bahwa akan ada sedikit pertumbuhan PDB pada semester kedua tahun ini meskipun perkiraan untuk pertumbuhan 2016 telah dipertahankan tak berubah di 2,0 persen, sebagai akibat dari pertumbuhan yang lebih kuat dari perkiraan di paruh pertama tahun ini.