REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program pengampunan pajak yang diusung pemerintah terus mendapat respon positif dari berbagai pihak. Salah satu yang merasakan adalah Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan BEI mendapat sentimen positif dengan pencapaian frekuensi tertinggi sepanjang sejarah.
"BEI mencatat 377 ribu frekuensi per hari. Angka ini mengalahkan negara-negara Asean lainnya seperi Singapura, Malaysia, dan Filipina," kata Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Tito Sulistio, Rabu (20/7).
Menurut Tito, angka frekuensi ini jauh dibandingkan negara Singapura yang hanya 74 ribu per hari, Malaysia 153 ribu per hari, dan Filipina 56 ribu per hari. Bahkan untuk hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan terus merangkak ke level 5,242.
Untuk market capital, BEI juga mencatat Rp 5.670 triliun dan nilai ini juga mengalahkan negara lain seperti Thailand, Malaysia dan Filipina. Hal ini memperlihatkan bahwa keberadaan pengampunan pajak membuat market semakin tinggi.
Menurut Tito, kenaikan kinerja pasar modal Indonesia di akhir-akhir ini karena optimisme dari pada pelaku pasar dan stakeholder yakin bahwa banyak dana yang akan masuk dalam jumlah besar dari pengampunan pajak.
Tito pun menjadi data dari wajib pajak yang mengikuti program pengampunan pajak akan terjamin kerahasiannya karena telah dijamin oleh undang-undang. Bahkan pihak kepolisian, PPATK dan Kejaksaan Agung pun sudah menandatangani bahwa mereka akan ikut mengkampanyekan program ini.