REPUBLIKA.CO.ID,NEW YORK -- Harga minyak dunia mengalami kenaikan (rebound) pada Selasa (28/6) atau Rabu (29/6) pagi WIB. Kenaikan tersebut dipicu peningkatan di pasar-pasar ekuitas yang telah jatuh sejak keputusan mengejutkan Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa atau Brexit.
Keputusan Brexit pada Jumat (24/6) tidak hanya mengirim seluruh pasar keuangan dunia meluncur, harga minyak juga mundur dan mata uang Inggris poundsterling merosot ke posisi terendah sejak 30 tahun terakhir. Tetapi para analis telah memperkirakan pembalikan tren tersebut di beberapa titik.
"Setelah penurunan tajam di seluruh komoditas energi, ekuitas dan berbagai mata uang dalam beberapa hari terakhir, hari ini adalah hari kita memiliki reli, dengan pasar melihat rebound yang tak terelakkan," kata analis Matt Smith dari ClipperData.
"Ada reaksi-reaksi sangat besar di semua pasar modal setelah pilihan Brexit mengejutkan," kata analis Briefing.com Patrick O'Hare.
"Ada keyakinan awal pada saat ini, bahwa reaksi-reaksi itu berlebihan dalam jangka pendek, sehingga ada beberapa aktivitas perburuan harga murah yang terjadi di pasar kelebihan jual (oversold) dan beberapa aksi ambil untung yang terjadi di pasar kelebihan beli (overbought)," papar O'Hare menambahkan.
Patokan harga AS, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Agustus naik 1,52 dolar AS menjadi berakhir di 47,85 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara itu, patokan Eropa, minyak mentah Brent North Sea untuk pengiriman Agustus naik 1,42 dolar AS menjadi menetap pada 48,58 dolar AS per barel di perdagangan London.