Jumat 24 Jun 2016 16:44 WIB

Jokowi Ingin Serap Karet Lokal untuk Pembangunan Infrastruktur

Rep: Satria Kartika Yudha/ Red: Nur Aini
Buruh menuangkan getah karet hasil sadapan ke dalam ember di Hutan Karet Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/2).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Buruh menuangkan getah karet hasil sadapan ke dalam ember di Hutan Karet Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo akan memaksimalkan penggunaan komoditas karet untuk pembangunan infrastruktur di dalam negeri. Langkah ini akan dilakukan sebagai upaya menyerap produksi karet dalam negeri dan mendongkrak harga karet yang sedang anjlok.

Rencana pemanfaatan karet untuk infrastruktur ini terungkap dalam pertemuan Gabungan Asosiasi Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jumat (24/6).

"Dibahas bagaimana menyerap produk karet untuk proyek infrastruktur. Presiden cukup serius dalam hal ini," kata Ketua Umum Gapkindo ‎Munarji Sudargo.

Munarji mengatakan, ada begitu banyak infrastruktur yang bisa dibangun dengan komoditas karet. Contohnya adalah aspal jalan dan pintu-pintu pengairan‎.

"Aspal dari karet daya tahan umurnya bahkan bisa lebih panjang. Pemerintah juga yang akan untung," kata Munarji.

Munarji meyakini, harga karet akan membaik apabila bisa banyak diserap oleh pembangunan infrastruktur dalam negeri. Sebab, hal ini akan menimbulkan persepsi di pasar global bahwa komoditas karet memang memiliki banyak manfaat, sehingga permintaan akan meningkat.

"Akan ada persepsi bagus di pasar. Sehingga ada peluang harga karet akan membaik," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement