REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jumat (24/6). Dalam kesempatan itu, Gapkindo meminta Presiden agar menghapus pajak pertambahan nilai (PPN) untuk produk pertanian dan perkebunan.
Ketua Umum Gapkindo Munarji Sudargo mengatakan, produk pertanian, perkebunan, perikanan, dan peternakan di level hulu sebelumnya dibebaskan dari PPN. Namun sejak akhir 2014, pemerintah kembali memberlakukan penarikan PPN untuk pertanian dan perkebunan.
Menurutnya, penarikan PPN tersebut sangat memberatkan para pengusaha dan petani karet. Apalagi, harga karet terus menurun dan hampir menyentuh 1 dolar AS per kg. "Kasihan petani, sudah harga sedang jatuh, kena PPN pula 10 persen," kata Munarji seusai pertemuan Gapkindo dengan Jokowi.
Munarji mengatakan, PPN untuk pertanian dan perkebunan seharusnya tidak dikenakan di sektor hulu. Seharusnya, PPN baru dikenakan apabila produk pertanian dan perkebunan sudah masuk ke hilir atau misalnya sudah diolah oleh pabrik.
"Kami berharap kebijakan ini bisa ditinjau. Presiden pun memahami bahwa produk pertanian tidak perlu kena PPN," kata Munarji.