Kamis 16 Jun 2016 10:33 WIB

Bank Mandiri akan Terbitkan Obligasi Senilai Rp 14 Triliun

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Nasabah bertransaksi keuangan di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (18/3).
Foto: Antara/Widodo S. Jusuf
Nasabah bertransaksi keuangan di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berencana menerbitkan surat utang atau obligasi secara berkelanjutan mulai 2016 hingga 2018 mendatang. Obligasi sebesar Rp 14 triliun tersebut akan ditawarkan dalam bentuk Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB).

Direktur Treasury and Market Bank Mandiri, Pahala N Mansury mengatakan, PUB tahap pertama akan dilakukan di kuartal III tahun ini dengan nilai sebesar Rp 5 triliun.

"Kita harapkan ada tiga seri penerbitan dengan jangka waktu tiga tahun ke depan," ujar Pahala di Jakarta, Rabu (16/6) malam.

Selanjutnya, PUB tahap kedua dan ketiga akan dilakukan pada 2017 dan 2018 masing-masing dengan nilai Rp 5 triliun dan Rp 4 triliun.

Menurutnya, penerbitan obligasi tahap pertama akan digunakan untuk memenuhi kewajiban pelunasan utang yang jatuh tempo pada tahun ini. Selain itu, penerbitan obligasi tersebut juga digunakan untuk ekspansi kredit perseroan.

"Tahun ini saja Rp 5 triliun, Rp 3,5 triliun sendiri sudah digunakan untuk pelunasan subdebt sebelumnya. Karena kita issue subdebt 2009 akan mature Desember nanti. Jadi tinggal Rp 1,5 triliun lebih untuk ekspansi kredit," kata Pahala.

Pahala menjelaskan, obligasi ini juga untuk memperbaiki struktur pendanaan agar memiliki jangka waktu menengah dan panjang. "Untuk bonds lihatnya tenor lima sampai 10 tahun, jadi mungkin lima tahun, tujuh tahun, 10 tahun. Kalau butuh tenornya agak menengah dua tahun, tiga tahun," ujarnya.

Apalagi saat ini kredit yang ada memiliki jangka waktu yang panjang, seperti kredit infrastuktur dan kredit perumahan. "Kita harapkan perubahan regulasi LTV (Loan to value), mengantisipasi semua itu kita memperbaiki struktur pendanaan kita supaya lebih banyak pendanaan kita yang sifatnya lebih jangka menengah dan panjang," katanya.

Pahala optimistis instrumen obligasi akan tetap diminati karena semakin kompetitif akan semakin bagus. Selain itu, ia meyakini jika tren penurunan suku bunga acuan akan menguntungkan perseroan. "Kita memanfaatkan juga tren suku bunga menurun, inflasi menurun akan baik bunga yang kita bayar," ujarnya.

Baca juga: Bank Mandiri Turunkan Target Kredit 2016

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement