Kamis 16 Jun 2016 10:26 WIB

Peluncuran Satelit BRIsat Tertunda Sehari

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Nur Aini
Satelit BRIsat
Foto: dok. BRI
Satelit BRIsat

REPUBLIKA.CO.ID, GUYANA -- Arianespace kembali menunda peluncuran satelit milik PT Bank Rakyat Indonesia Tbk yaitu BRIsat dari semula 16 Juni menjadi 17 Juni 2016 waktu Kourou, Guyana Prancis atau 18 Juni 2016 waktu Indonesia. Penundaan terjadi karena adanya gangguan di koneksi umbilical dengan bagian atas roket peluncur.

Dikutip dari situs resmi Arianespance, berdasarkan temuan ini, pihak manajemen Arianespace langsung melakukan perbaikan dan membutuhkan waktu sehari atau 24 jam untuk memastikan agar seluruh fungsi berjalan dengan baik.

CEO Arianespace, Stephane Israel mengatakan, pihaknya harus memastikan semuanya aman sebelum satelit diluncurkan.

"Kondisi yang terjadi saat ini memang seperti itu. Namun, kami tetap harus memastikan, agar peluncuran roket Ariane 5 dalam menjalankan misi V230, dengan membawa BRIsat bersama satelit EchoStar XVIII, berjalan dengan lancar, aman dan sukses," ujar Stephane, Kamis (16/6).

Direktur Utama BRI Asmawi Syam menyampaikan, pihaknya bisa memahami alasan penundaan peluncuran ini. Apalagi, sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh Arianespace, bahwa mereka bisa menghentikan peluncuran jika ditemukan anomali yang bisa mengganggu peluncuran.

"Kami sangat memahami penundaan ini. Ini adalah standar prosedur mereka untuk melakukan cek dan ricek yang merupakan bagian dari quality control. Bagi kami keamanan tetap yang utama. Kami serahkan sepenuhnya kepada Arianespace untuk melakukan yang terbaik," kata Asmawi.

Asmawi menambahkan, saat ini seluruh tim sudah berada di Kourou dalam kondisi sehat. "Kami berharap, semoga misi peluncuran BRIsat pada 17 Juni 2016 bisa berjalan dengan sukses," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement