REPUBLIKA.CO.ID, CHICAGO -- Kontrak emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange berakhir naik pada Selasa (14/6) atau Rabu (15/6) pagi WIB, karena investor mempertimbangkan potensi Inggris untuk keluar dari Uni Eropa (Brexit). Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Agustus naik 1,20 dolar AS atau 0,09 persen menjadi menetap di 1.288,10 dolar AS per ounce.
Para investor ketakutan tentang potensi Inggris memutuskan pada referendum untuk meninggalkan Uni Eropa. Para analis mencatat bahwa potensi untuk Brexit telah menyebabkan volatilitas di pasar, mendorong investor beralih ke emas sebagai aset safe haven. Analis percaya bahwa ketakutan ini memberikan dukungan yang luas terhadap logam mulia pada Selasa (14/6).
Investor juga bersiap untuk pengumuman pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) yang dijadwalkan setelah penutupan pasar pada Rabu (15/6). Ini membebani ekuitas AS sehingga Dow Jones Industrial Average turun 57 poin, atau 0,33 persen pada pukul 19.00 GMT.
Para analis mencatat bahwa ketika ekuitas membukukan lerugian, logam mulia biasanya naik karena investor mencari tempat yang aman. Sebaliknya, ketika ekuitas AS membukukan keuntungan, logam mulia biasanya turun.
Namun, penguatan dolar AS mencegah logam mulia dari kenaikan lebih lanjut. Indeks dolar AS meningkat terhadap sebagian besar mata uang utama pada Selasa (14/6).