REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Adira Finance menargetkan pembiayaan multifinance berbasis syariah sebesar Rp 8 triliun pada 2016. Sedangkan tahun lalu realisasi pembiayaan multifinance syariah mencapai sebesar Rp 5,4 triliun.
"Target tahun ini Rp 8 triliun. Sementara realisasi sampai Maret 2016 sebesar Rp 1,7 triliun. Sampai Mei 2016 sudah Rp 2,3 triliun. Tumbuh dua kali lipat dibandingkan tahun lalu," ujar Direktur Utama Adira Finance, Willy Suwandi Dharma.
Willy mengatakan, potensi pembiayaan multifinance syariah masih sangat besar. Sehingga pihaknya melakukan berbagai insentif kerjasama dengan koperasi syariah.
"Kita lagi develop beberapa produk. Kita harapkan produk-produk itu bisa kita pasarkan dalam waktu dekat. Dari mulai umroh sampai elektronik dan wisata," ungkap Willy.
Menurut Willy, saat ini produk untuk pembiayaan berbasis syariah baru motor, mobil dan umroh. Pembiayaan berbasis syariah untuk umroh, baru akan diluncurkan usai Lebaran tahun ini. Dari ketiga pembiayaan tersebut, paling banyak disalurkan ke motor sekitar 70 persen.
Untuk pendanaannya, ia mengaku saat ini masih ada sisa Rp 500 miliar hingga tahun depan. Sehingga pihaknya akan mencari sumber pendanaan dari sukuk.
"Kita masih ada sisa Rp 500 miliar sampai dengan tahun depan. Tapi kalau kita bisa pakai tahun sekarang ya habiskan aja. Pendanaannya kita lagi coba cari sukuk bonds. Kita sudah lagi rencana dalam waktu dekat baik yang konvensional atau sukuk," ujarnya.