Ahad 29 May 2016 03:28 WIB

Produksi Kopi Meningkat karena Ngopi Jadi Gaya Hidup

Rep: Dwina Agustin/ Red: Karta Raharja Ucu
Meminum kopi (ilustrasi)
Foto: healthliving
Meminum kopi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Konsumsi kopi Indonesia meningkat, menyusul berubahnya gaya hidup masyarakat.

“Gaya hidup mendorong volume dan pola konsumsi. Pemilik pabrik terus merilis produk terbaru," kata Menteri Perindustrian Saleh Husin melalui siaran pers, Sabtu (28/5).

"Yang untung petani dan pengolah kopi. Sedangkan konsumen seperti dimanjakan oleh banyaknya pilihan."

Pertumbuhan konsumsi kopi olahan di dalam negeri meningkat rata-raa lebih dari tujuh persen per tahun. Di samping itu, kehadiran kedai-kedai kopi yang mulai menjamur pun menjadi pendorong penikatan produksi kopi lokal.

“Kopi, di tangan anak muda, menjadi industri kreatif. Dari produknya hingga iklan dan desain kafe, semuanya menjadi bernuansa segar dan ‘muda’. Saya juga salut pada barista yang menyajikan menu kopi berbasis kopi khas Indonesia karena turut mempromosikan kopi Tanah Air,” ujar Saleh.

Hanya saja, Saleh menjelaskan jika pengembangan industri kopi masih perlu ditingkatkan. Mengingat saat ini baru mampu menyerap sekitar 35 persen produksi kopi dalam negeri dan sisanya sebesar 65 persen masih diekspor dalam bentuk biji. 

Apalagi, konsumsi kopi masyarakat Indonesia rata-rata baru mencapai 1,2 kg per kapita per tahun jauh di bawah negara–negara pengimpor kopi seperti USA 4,3 kg, Jepang 3,4 kg, Austria 7,6 kg, Belgia 8,0 kg, Norwegia 10,6 Kg dan Finlandia 11,4 Kg per kapita per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement