Jumat 13 May 2016 15:11 WIB

JK Optimistis Proyek Listrik 35 Ribu Watt Tercapai, Tapi...

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nur Aini
Listrik/Ilustrasi
Listrik/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Direktur Utama PLN Sofyan Basir menyebut progres pembangunan listrik 35 ribu MW baru terealisasi satu persen dari target. Kendati demikian, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) mengaku optimistis proyek pembangunan listrik akan selesai sesuai target asalkan memenuhi sejumlah syarat.

"Soal PLN listrik optimistis dengan syarat. Syarat 3,5 tahun harus dikerjakan sekeras kerasnya, baik dalam hal proyek PLN sendiri dan juga dalam hal pelaksanaan IPP harus cepat kecepatan," kata JK di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (13/5).

Selain itu, menurut JK, PLN juga harus mengubah cara berpikir agar tidak hanya fokus untuk mengambil keuntungan. Namun, PLN juga diharapkan dapat memberikan layanan publik yang baik.

"Tujuannya public service beda dengan perusahaan yang cari untung. Public service yang bagaimana pelayanan masyarakat yang secepat-cepatnya tapi jangan rugi tapi jangan cari untung baru bisa disebut public service," kata dia.

Ia mengatakan, apabila kedua syarat tersebut tak dipenuhi, maka pemerintah pun pesimistis proyek pembangunan listrik 35 ribu MW akan selesai sesuai target. "Jadi optimis dengan syarat. Kalau tidak dipenuhi itu ya kita pesimistis," kata dia.

JK menilai pembangunan proyek listrik sebesar 5.000 MW yang dijalankan oleh PLN tak perlu menggunakan anggaran PNM. Sebab, kondisi pendapatan negara saat ini juga dinilainya masih kurang.

JK pun mengatakan, sebaiknya PLN menggundang investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk menjalankan proyek listrik ini.  "Membangun 35 ribu itu sebagian dulu 10 ribu tetapi karena kemampuan PLN terbatas kita turunkan jadi 5.000 saja dibangun oleh PLN sendiri, 30 ribu dibangun oleh investor-investor dalam bentuk IPP. Karena melihat kemampuan PLN yang terbatas. Oleh karena itu, maka kalau itu dijalankan tidak perlu PNM," kata JK.

Sebelumnya, Dirut PLN Sofyan Basir menyebut pembangunan listrik baru berjalan satu persen atau 123 MW dari 35 ribu MW. Manager Senior Public Relations PLN Agung Murdifi mengatakan, PLN saat ini berada dalam jalur percepatan untuk realisasi program 35 ribu MW. Adapun, rencana yang telah disusun oleh PLN dalam kurun waktu lima tahun (2014-2019), yakni akan membangun 109 pembangkit, masing-masing terdiri atas 35 proyek oleh PLN dengan total kapasitas 10.681 MW dan 74 proyek oleh swasta/independent power producer (IPP) dengan total kapasitas 25.904 MW.

Hingga kuartal I 2016, sebanyak 12.226,8 MW dari total 35 ribu MW atau 34,4 persen yang akan dibangun dalam lima tahun sedang tahap perencanaan. Sebanyak 8.377,7 MW atau 23,6 persen sedang dalam tahap pengadaan. Selain itu, PLN juga telah melakukan banyak penandatanganan kontrak jual beli.

Sementara, untuk progres konstruksi, sudah mencapai 3.862 MW atau 10,9 persen meliputi pembangunan pembangkit, transmisi, dan gardu induk. Sebesar 397 MW pembangkit telah berhasil beroperasi dan masuk sistem kelistrikan. Seperti, Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) Gorontalo yang telah mampu beroperasi maksimal dan mengatasi defisit listrik di Gorontalo.

Baca juga: Jokowi Minta Proyek Listrik 35 Ribu MW Dievaluasi

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement