Selasa 10 May 2016 18:21 WIB

Inpex akan Serahkan POD Masela Setelah Kontrak Diperpanjang

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Blok Masela
Blok Masela

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Inpex Corporation, kontraktor yang bakal menggarap Lapangan Abadi, Blok Masela menyatakan akan menyerahkan rencana pengembangan atau Plan of Development (POD) tahap I pada tahun 2019 mendatang. Hal ini menyusul polemik atas rencana pembangunan fasilitas pengolahan gas alam cair (LNG) proyek Masela beberapa waktu lalu. 

Kepala Humas Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Taslim Z Yunus mengatakan, saat ini Inpex masih mengkaji kebijakan fiskal yang diberikan pemerintah dan perpanjangan kontrak bagi hasil (Production Sharing Contract/PSC). Karena itu, POD I akan baru diserahkan pada tahun 2019.

"Justru dari Inpex bilang baru akan nyerahkan POD I tahun 2019. Karena itu akan mengkaji juga fiskal term dan PSC extention. Jadi itu mejadi satu," kata Taslim, Selasa (10/5). 

Taslim melanjutkan, Inpex memang baru akan menyerahkan POD tersebut setelah kontraknya diperpanjang, menimbang kepastian investasi. Lagi pula, menurutnya, lebih aman bagi kontraktor bila keputusan itu diberikan saat pemerintahan baru di tahun 2019.

Ia juga mengungkapkan bahwa pemerintah akan menunggu kesiapan Inpex mengajukan POD-nya. Bersama pemerintah melalui SKK Migas, Inpex juga menyatakan akan selalu berkoordinasi untuk segala persiapannya.

"Oh sudah ada kayak amdal disiapin, Front End Engineering Design (FEED), itu kan harus dibuat dulu. Ada beberapa kriteria yang akan disiapkan dulu, safety dan segala macam. Tentu melekat dalam POD I," jelas dia.

Lebih lanjut, Taslim menuturkan, keputusan POD I yang akan diserahkan oleh Inpex pada tahun 2019 merupakan keputusan resmi dari perusahaan. Inpex juga memberikan timeline schedule bahwasannya setelah POD I, keputusan investasi akhir (Final Investment Decision/FID) baru akan diumumkannya pada tahun 2025.

"Itu (POD I pada Juni 2019) resmi dari Inpex, sudah timeline, diperkirakan FID-nya 2025," ujar dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement