REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian Saleh Husin mengatakan, industri makanan dan minuman Indonesia akan terus tumbuh seiring dengan meningkatnya ekspor produk olahan pangan. Apalagi, industri ini sangat strategis dan dibutuhkan oleh masyarakat.
"Tahun lalu, industri makanan dan minuman tumbuh 7,88 persen, dan menopang sebagian besar pertumbuhan industri non migas. Selain itu, kinerja ekspor juga cukup bagus yakni senilai 5,6 miliar dolar AS yang meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 5,55 miliar dolar AS," ujar Saleh di Jakarta, Senin (25/4).
Saleh menambahkan, geliat industri makanan minuman ditopang oleh aktivitas produsen nasional dan multinasional yang telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi. Selain itu, Indonesia juga mampu menyediakan bahan baku untuk mendukung kontinuitas produksi.
Menurut Saleh, kinerja ekspor industri makanan dan minuman akan menanjak seiring dengan bertumbuhnya investasi di sektor tersebut. Saleh mengatakan, ke depan industri makanan dan minuman di Indonesia bakal tumbuh dengan pesat lantaran kecenderungan pola konsumsi masyarakat menengah keatas, yang mengarah untuk mengkonsumsi produk-produk makanan dan minuman higienis serta alami.
Selain itu, untuk menjaga kualitas produk makanan dan minuman pemerintah mendorong dilakukannya penerapan SNI, Good Manufacturing Practices, Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP), Food Hygiene- Safety - Sanitation, dan penerapan Standar Pangan Internasional (CODEX Alimentarius). Langkah tersebut dilakukan demi menjamin perusahaan menerapkan pemilihan bahan baku, pengolahan, pengemasan, serta distribusi dan perdagangannya guna keamanan produk.
"Penerapan standar pada industri makanan dan minuman diharapkan dapat memacu percepatan ke arah industri yang berkelanjutan," kata Saleh.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani mengatakan, pada kuartal I 2016 investasi industri makanan mencapai Rp 10,54 triliun. Realisasi PMDN untuk industri makanan mencapai Rp 8,9 triliun dan masuk dalam urutan teratas realisasi investasi berdasarkan sektor usaha. Sementara, realisasi PMA untuk industri makanan pada kuartal I 2016 sebesar 500 juta dolar AS.