Jumat 22 Apr 2016 09:27 WIB

Belgia Ingin Investasi Pelabuhan di Indonesia Senilai Rp 7,1 Triliun

Investasi di Indonesia (Ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/Republika
Investasi di Indonesia (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengidentifikasi minat investasi dari pengusaha Belgia untuk pengembangan pelabuhan senilai 574,5 juta dolar AS (setara Rp 7,1 triliun dengan kurs Rp 12.500).

Menurut Kepala BKPM Franky Sibarani dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Jumat (22/4), perusahaan sudah menjalin komunikasi dengan salah satu BUMN pengelola pelabuhan terkait minat itu.

"Dalam pertemuan, perusahaan meminta BKPM untuk memfasilitasi agar minat mereka dapat berjalan sesuai rencana. Termasuk dalam koordinasi dengan kementerian- lembaga lainnya," ujar Franky yang sedang mengikuti kunjungan Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Belgia.

Dalam kegiatan CEO Roundtable Meeting antara Kepala BKPM dengan 15 perusahaan Belgia, Kamis (21/4) itu, pengusaha Belgia menyoroti tentang persoalan infrastruktur. Bersama Ketua Kadin Roesan Roslani yang hadir dalam pertemuan, Franky memaparkan perkembangan berbagai pembangunan proyek infrastruktur yang dilakukan oleh pemerintah. Beberapa di antaranya pembangunan jalan tol, pelabuhan, serta bandara.

Franky juga menjelaskan pertemuan dengan pimpinan perusahaan Belgia dalam rangka kunjungan kerja Presiden Jokowi itu berlangsung dengan baik. Dia menyampaikan bahwa perusahaan-perusahaan Belgia yang hadir dalam pertemuan sebagian sudah berinvestasi di Indonesia dan berencana memperluas investasinya.

"Misalnya perusahaan yang memproduksi serat baja memperluas investasinya senilai 50 juta dolar AS di Karawang, industri pembuatan pisau yang berencana membuka pabrik baru di Bekasi, serta perusahaan ritel yang akan melakukan perluasan jaringan," katanya.

sumber : a
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement