REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Modus penipuan mengatasnamakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) masih marak terjadi. Masyarakat, khususnya nasabah perlu mewaspadai modus-modus penipuan tersebut dengan bersikap skeptis dan mencari tahu kebenarannya.
“Penipu pertindak mengatasnamakan BRI dengan mengunggah serta mengirimkan informasi palsu. Waspada dan tetap berhati-hati dengan beredarnya informasi hoax terkait pembaharuan layanan dan perubahan tarif, layanan, biaya, dan penagihan BRI,” tulis BRI dikutip dari bri.co.id.
Modus penipuan tersebut baru-baru ini turut dialami Republika, tepatnya pada 29 November 2024. Pelaku mengirimkan pesan via whatsapp dengan cukup meyakinkan. Foto profil atau PP whatsapp-nya berupa logo BRI lengkap dengan warna khas BRI. Yang bersangkutan menggunakan kode nomor Telkomsel.
Adapun pesan yang dikirim berupa pengumuman perihal perubahan tarif transaksi yang tertulis dalam lembar surat yang seolah-olah resmi dari BRI bernomor 0311/Bank BRI/VI/2024. Isinya berbunyi:
"Sehubungan dengan adanya peningkatan kualitas layanan transaksi transfer antar bank di tahun 2024, mulai hari ini malam pukul 00.00 WIB, Bank BRI melakukan perubahan skema tarif transaksi dari Rp 6.500/transaksi dan BI Fast Rp 2.500 akan diubah menjadi Rp 150 ribu per bulan (unlimited)," tulisnya.
"Untuk perubahan skema tarif transaksi rekening Bank BRI dengan ini Bapak/Ibu nasabah Bank BRI untuk persetujuannya ataupun konfirmasinya di bawah ini: 1. Setuju dengan tarif baru Rp 150 ribu per bulan unlimited transaksi. 2. Tidak setuju dan mau tetap ke tarif lama Rp 6.500/ BI Fast Rp 2.500 per transaksi," lanjutnya.
Lantas, disajikan sebuah link untuk diklik oleh penerima bagi yang tidak setuju dengan perubahan tarif tersebut. Namun, tertulis pula jika tidak ada konfirmasi, pihaknya akan menganggap nasabah menyetujui tarif baru.
"Untuk penagihan potongan setiap bulannya akan langsung auto debet dari rekening tabungan," katanya.
Saat mengklik link yang disediakan, yakni https://ls1.in/layanan-perubahan-tarif-bri-com, ada beberapa form yang perlu diisi, mulai dari nomor rekening sampai jumlah saldo yang ada di rekening BRI. Hal itu jelas menunjukkan pengumuman tersebut hoax dan merupakan modus penipuan.
BRI diketahui selalu menekankan agar nasabah menjaga kerahasiaan data pribadi untuk terhindar dari kejahatan perbankan. Seperti nomor rekening, nomor kartu, PIN, user, password, dan OTP.