Jumat 15 Apr 2016 04:05 WIB

DPR Nilai Holding BUMN Energi Memang Perlu

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Julkifli Marbun
Kementerian Negara BUMN.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Kementerian Negara BUMN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi VII DPR Dito Ganinduto menilai pembentukan holding BUMN yang bergerak di sektor energi memang penting. Alasannya, dengan membentuk holding maka kinerja BUMN energi bisa lebih efektif, terlebih dengan bergabungnya PT Pertamina (persero) dan PT PGN (persero) Tbk. Kedua perusahaan energi raksasa tersebut, lanjut Dito, dapat saling memaksimalkan aset dan potensi sebagai satu kesatuan apabila dilakukan holding. Selain itu, ia menilai holding bisa mendapatkan efisiensi biaya dan produktivitas yang lebih tinggi.

Dito juga menilai, apabila anak usaha Pertamina, Pertagas, dan PGN bisa bernaung dalam satu perusahaan induk, maka dampaknya bisa menurunkan harga gas.

"Sinergi tersebut akan lebih cepat pencapaian gas ke konsumen seluruh Indonesia. Pertamina mempunyai sumber gas di seluruh wilayah Indonesia dan mempunyai transmisi gas yang luas, sedangkam PGN mempunyai pipa distribusi sehingga sinergi ini akan sangat bagus," kata Dito, Kamis (14/4).

Sementara Anggota Komisi VII DPR lainnya, Satya Widya Yudha, menilai bahwa pembentukan holding bisa meningkatkan nilai aset Pertamina dan diharapkan dapat menjadi perusahaan kelas dunia. Satya menambahkan, Pertamina juga bisa melakukan buy back atas saham PGN yang 40 persennya masih dimiliki asing. Opsi lainnya, pembelian kembali saham PGN bisa dilakukan oleh pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement