REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Director PT Toshiba Asia Pacific Indonesia Suluh Tridoyo mengatakan, pemanfaatan energi tenaga panas bumi di Indonesia cukup terlambat dibandingkan Filipina. Sebab, sumber energi di Indonesia sangat banyak yakni mulai dari minyak bumi, batubara, dan air.
Suluh menjelaskan, potensi panas bumi Indonesia berada di peringkat ke- 2 di dunia yakni sebesar 27.000 MW. Namun pemanfaatan dan pengembangannya masih kecil yakni sekitar 4 persen atau sebesar 1.189 MW dari potensi yang ada.
"Sedangkan, Filipina sudah lebih dulu mengembangkan pembangkit listrik tenaga panas (PLTP) bumi yakni sekitar 1.967 MW dari potensi 6.000 MW atau sebesar 33 persen," ujar Suluh di Jakarta, Rabu (23/3).
Suluh mengatakan, dengan potensi yang besar tersebut Toshiba berkomitmen untuk memasok turbin panas bumi di Indonesia. Saat ini tercatat ada 5 unit turbin panas bumi dengan kapasitaas 290 MW yang sudah dikembangkan oleh Toshiba di Indonesia. Sementara, di Filipina terdapat 9 unit turbin dengan kapasitas 510 MW.
"Meskipun di PLTP kami telat masuk ke Indonesia, namun kami tetap berkomitmen untuk mendukung proyek PLTP di Indonesia," kata Suluh.
Suluh menambahkan, saat ini Toshiba sudah terlibat proyek PLTP di Sarulla dan Patuha. Untuk proyek Sarulla, Toshiba telah menyediakan pembangkit kapasitas 3x110 MW, masing-masing terdiri dari 60 MW sistem flash dan sistem biner 50 MW. Selain itu, Toshiba juga menyediakan turbin bertekanan balik dan generator kapasitas 3x60 MW.
Sementara di proyek Patuha, Toshiba memasok peralatan utama pembangkit termasuk turbin uap, generator, dan peralatan cold-end. Menurut Suluh, fasilitas PLTP Toshiba dapat mempertahankan tingkat kehandalan yang tinggi dan jangka panjang.
Presiden PT Toshiba Asia Pacific Indonesia Shinpei Yamagishi mengatakan, Toshiba telah berkomitmen untuk lebih banyak terlibat dalam proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi, air, dan uap di Indonesia. Menurutnya, Toshiba Asia Pacific Indonesia merupakan bagian dari Toshiba Grup untuk lingkup energi dan infrastruktur.
Menurut Yamagishi, investasi Toshiba untuk sektor energi di Indonesia akan terus berlanjut. Sebab, Indonesia memiliki potensi sumber daya yang besar dan Toshiba mempunyai teknologi tinggi untuk memenuhi kebutuhan energi tersebut. Selain itu, paket-paket kebijakan yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia sudah membuat iklim investasi menjadi lebih kompetitif.