REPUBLIKA.CO.ID,BEKASI -- PT Bank Mandiri Tbk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada Senin (21/3) dengan salah satu agenda penggantian direktur utama. Direktur Utama PT Bank Mandiri Tbk, Budi Gunadi Sadikin (BGS) menyatakan, hal yang belum tercapai selama ia menjadi Dirut adalah belum dapat menyaingi bank-bank besar negara tetangga.
"Yang belum tercapai selama jadi Dirut, Bank Mandiri belum nyusul DBS sama CIMB," kata Budi Gunadi Sadikin usai launching e-payment toll sinergi dengan empat bank BUMN di Kantor PT Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (PT JLJ), Jasa Marga Gerbang Tol Jati Asih, Bekasi, pada Senin (21/3).
Saat ini, Bank Mandiri merupakan bank BUMN dengan aset terbesar yaitu sekitar Rp 807,55 triliun. Budi mengatakan, saat ini bukan saatnya lagi untuk membicarakan kompetisi lokal. Namun, kompetisi dengan Malaysia, Singapura, dan Thailand.
"Saingan kita (Mandiri) bukan BNI, BRI atau BTN, tapi negara tetangga. Kita harus siap. Karena 2020 kan udah dibuka (MEA Sektor Perbankan)," ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan jika Budi akan ditempatkan di posisi lain di BUMN. Terkait hal ini Budi mengaku belum tahu dimana posisi tersebut. Dikabarkan ia akan memimpin holding BUMN pertambangan yang ditargetkan akan terealisasi tahun ini.
Budi menyatakan akan berlibur usai lengser dari posisinya saat ini. "Abis ini liburan dulu lah," ujarnya.
Budi mengaku tidak mau memberikan pesan-pesan apapun kepada Dirut baru nanti. Ia mencontoh mantan Presiden BJ Habibie, jika sudah lengser hanya akan memberi nasihat jika diminta.
"Udah dikasih contoh, Presiden tuh kayak Pak Habibie. Saya nggak mau kasih pesan. Tidak baik mengharus-mengharuskan yang baru. Didoakan saja," ujarnya.
Budi Gunadi Sadikin telah menjabat sebagai Dirut Bank Mandiri sejak 2013 silam. Sebelumnya, Budi merupakan Direktur Mikro dan Ritel Banking Bank Mandiri. Dalam pimpinannya, bank berlogo pita emas ini dapat mempertahankan kinerja di tengah menurunnya pertumbuhan ekonomi 2015, dengan kenaikan laba Rp 20,33 triliun naik 2,3 persen dibandingkan 2014 yang sebesar Rp 19,87 triliun.
Sementara pada 2013, Bank Mandiri berhasil mencetak pertumbuhan laba sebesar 17 persen dengan pertumbuhannya aset pada 2013 dan 2014 masing-masing naik 15 persen dan 17 persen.