Jumat 11 Mar 2016 14:23 WIB

Blok Masela Dinilai tak Bisa Dibandingkan dengan Petronas

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nur Aini
Blok Masela
Foto: blogspot.com
Blok Masela

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman menilai pembangunan proyek fasilitas gas alam cair atau LNG di Lapangan Abadi, Blok Masela, Maluku tidak bisa dibandingkan dengan proyek serupa yang dibangun oleh Petronas milik Malaysia. Petronas diketahui telah secara resmi mengoperasikan fasilitas LNG terapung pertama mereka yang dibangun di laut.

Tenaga Ahli bidang Energi‎ Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Haposan Napitupulu mengatakan, Petronas memang telah lebih dulu membangun FLNG untuk kilang di blok migas miliknya. Hanya saja, kata dia, ternyata FLNG yang dibangun oleh Petronas memiliki skala yang jauh lebih kecil dibanding yang akan dibangun di Blok Masela. Tak hanya itu, pertimbangan lain yang digunakan oleh Petronas adalah kecilnya lapangan membuat pembangunan fasilitas di darat akan pipanisasi tidak lagi ekonomis.

"Petronas katanya membangun FLNG. Ya betul Petronas membangun FLNG dengan justifikasi bahwa lapangan yang dibangun Petronas itu adalah kecil dan tidak termanfaatkan selama ini," katanya di Gedung BPPT, Jakarta, Jumat (11/3).

Haposan menyebutkan, kalau gas milik Petronas itu dialirkan ke darat maka pipa yang dibangun hanya diproyeksikan akan terpakai 3 tahun sampai 5 tahun. Oleh karenanya, kata dia, FLNG bagi Petronas akan lebih ekonomis. Mekanisme yang Malaysia pakai, saat cadangan gas di satu lapangan kecil habis maka FLNG bisa berpindah dengan mudah ke lapangan lainnya. Kondisi ini Haposan nilai tak sesuai dengan kondisi di Blok Masela.

Tak hanya itu, mantan petinggi BP Migas ini juga menyatakan bahwa Petronas membangun sendiri ‎kilang FLNG nya. Lain halnya dengan Indonesia, dimana blok Masela dikuasai dan dibangun oleh Shell.

"Jadi begitu. Tapi dibangun oleh Petronas sendiri, bukan oleh Shell. Sehingga poverty right atau kebanggaannya si Petronas bisa ngomong. Lain dengan Masela. Pertamina atau Indonesia tidak bisa ngomong. Shell yang sukses bangun di FLNG," kata dia.

‎Sebelumnya, Anggota Komisi VII DPR Inas Nasrullah Zubir menilai, pemerintah Indonesia terlalu sibuk berdebat soal penetapan model pengolahan perencanaan pengembangan (plan of development/POD) di Lapangan Abadi,Blok Masela. Padahal Malaysia telah lebih dulu mengoperasikan FLNG mereka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement