REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengatakan, saat ini sedang melakukan maraton atas penyelesaian rencana pembangunan (POD) Blok Masela. Inpex Corporation dan Shell Indonesia sebagai operator existing dari blok ini sudah mengajukan revisi PODnya.
Kepala SKK Migas, Dwi Sucipto, menjelaskan saat ini baik Pemerintah, Inpex dan Shell sedang merampungkan negoisasi dari revisi POD tersebut. Dwi mengatakan memang ada beberapa hal yang dinegoisasikan terutama soal keekonomisan proyek.
"Ya makanya macam-macam alasannya, di investasinya, besarnya investasi, insentif yang dibutuhkan supaya dapatkan IRR yang ekonomis," ujar Dwi kemarin di DPR.
Dwi mengatakan, SKK Migas sangat memahami keinginan investor untuk membuat proyek Blok Masela ekonomis. Namun di sisi lain, SKK Migas juga harus mengutamakan kepentingan negara.
"Kalau namanya investor kan hitung-hitungan keekonomian, bagaimana kalau investor mengharapkan keekonomiannya bagus gitu kan ya, terjamin keekonomiannya dengan baik. Kami kan tentu berpikir bagaimana kepentingan negara bisa semaksimal mungkin," kata Dwi.
Dwi mengatakan, pihaknya terus berusaha mempercepat proses tersebut. Tapi dia tidak bisa menjanjikan target rampungnya pembahasan POD Revisi I Blok Masela. "Mudah-mudahan secepatnya. Kami lagi maraton ini, ya mudah-mudahan secepat mungkin," tambah Dwi.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengubah skema pembangunan kilang dari offshore menjadi onshore sudah sejak tiga tahun lalu. Namun hingga saat ini, POD Revisi I Blok Masela belum juga disetujui.