REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Manager Usaha PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Padang Bai, Wayan Rosta mengungkapkan, kebutuhan prasarana dermaga di Pelabuhan Padang Bai sangat mendesak.
"Ada kajian yang dimungkinkan untuk membangun satu lagi dermaga beton di Padang Bai, ini yang belum terealisasi untuk mengurai potensi stagnasi yang terjadi seperti di musim liburan Lebaran atau akhir tahun," kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (28/2).
Ia mengaku, selain kendaraan truk barang yang banyak melintasi Padang Bai, karakteristik pengguna jasa dengan mobil pribadi dan sepeda motor juga mengalami peningkatan yang cukup tinggi, khususnya di saat musim liburan.
Sehingga, ia berujar, kapasitas tampung kendaraan dan penumpang di pelabuhan Padang Bai memang harus ditingkatkan. Sebab, pelabuhan hanya cukup menampung sekitar 450 unit jenis truk, 1.500 unit sepeda motor, 64 unit mobil pribadi, dan sekitar 100-an penumpang pejalan kaki.
Selain itu, tidak adanya akses transportasi umum lanjutan yang memadai dari pelabuhan Lembar ke Kota Mataram ataupun dari Padang Bai ke Denpasar.
Penumpang, ujar Wayan, kerap menggunakan travel milik warga yang memfungsikan diri sebagai travel tidak resmi, dan tarif yang tidak terkendali atau di atas tarif pada umumnya. Menurutnya, tidak ada jaminan keamanan bagi pengguna jasa angkutan travel tidak resmi.
Sehingga, ia melanjutkan, saat ini perlu penataan pelayanan angkutan umum untuk menunjang konektifitas di pelabuhan Lembar dan Padang Bai, sebagai pintu masuk kawasan wisata Pulau Lombok dan Bali.
Menurut Wayan, hal tersebut harus menjadi perhatian dari pemerintah daerah setempat, mengingat ketersediaan konektivitas angkutan umum yang memadai bagi masyarakat merupakan kewajiban pemerintah.