Rabu 24 Feb 2016 18:06 WIB

Darmin: Indonesia Masih Butuh Utang Luar Negeri

Rep: Debbie Sutrisno/ Red: Nidia Zuraya
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution
Foto: Republika.co.id
Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution

REPUBLIKA.CO.ID, AKARTA -- ‎‎Pemerintah mencoba mendorong perekonomian dengan meningkatkan sejumlah proyek infrastruktur. Dana pembangunan ini juga tidak hanya berasal dari dalam negeri, namun dari sejumlah negara termasuk melalui peminjaman utang luar negeri.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, dengan keadaan ekonomi global yang menurun, pemerintah harus melakukan pengeluaran untuk belanja melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Sayang penerimaan negara pada 2015 lalu belum terlalu baik. Bahkan pada tahun ini pendapatan negara juga diprediksi serupa dengan 2015.

"‎Kita tinggal pilih saja, berapa yang kita bisa dan perlu pengeluaraannya. Sehingga kita tahu bagaimana memenuhinya," ujar Darmin di kantornya, Rabu (24/2).

‎Darmin pun tidak menututp-tutupi bahwa pemerintah masih membutuhkan pinjaman atau utang luar negeri untuk menutupi kebutuhan negara. Asalkan defisit APBN tidak telalu besar.

"Kemungkinan ya memang, apa namanya pinjaman ini perlu ada. Tapi tahun per tahun harus dilihat supaya defisitnya tetap aman," ujarnya.

Sebelumnya, Bank Indonesia mencatat urang luar negeri pada akhir Kuartal IV 2015 mencapai 310 miliar dolar AS. Nilai ini meningkat 2,8 persen dibandingkan dengan posisi akhir Kuartal III sebesar 302,3 miliar dolar AS.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement