REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO -- Harga bawang merah di sejumlah pasar tradisional Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada awal Februari 2016 mengalami penurunan karena pasokan melimpah.
"Harga bawang merah pada pertengahan Januari 2016 menembus angka Rp32 ribu per kilogram dan perlahan-lahan turun hingga di angka Rp26.700,00/kg," kata Fatimah, pedagang di Pasar Dringu, di Probolinggo, Senin (8/2).
Menurutnya harga bawang merah turun karena sebagian petani di Probolinggo sudah panen sehingga pasokan di sejumlah pasar tradisional relatif banyak. Ia memprediksi harga bawang merah terus menurun saat panen raya.
"Harga bawang merah turun secara perlahan-lahan. Namun, turunnya tidak terlalu signifikan karena belum panen raya di Probolinggo," katanya.
Menurut Fatimah, harga bawang merah biasanya turun drastis saat panen raya yang berkisar Rp10 ribu hingga Rp15 ribu per kilogram karena Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu sentra penghasil bawang merah di Jawa Timur.
"Pada saat panen raya pada tahun 2015, harga bawang merah di Pasar Bawang Probolinggo anjlok di level Rp3.000,00/kg untuk kualitas terendah, sedangkan untuk kualitas baik sebesar Rp6.500,00/kg," katanya.
Pantauan harga bumbu dapur di Pasar Dringu, Pasar Leces, dan Pasar Kraksaan, harga bawang putih masih fluktuatif berkisar pada Rp25 ribu hingga Rp26 ribu per kilogram, sedangkan harga cabai rawit turun dari Rp19.667,00 menjadi Rp18.333,00/kg, harga cabai biasa justru naik dari Rp28.800,00 menjadi Rp31 ribu/kg.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Probolinggo Mahbub Zunaidi mengatakan bahwa perkembangan harga komoditas pertanian itu dari penyusunan informasi harga pasar.
"Dari hasil survei, harga bawang merah, cabai rawit, jagung pipilan, dan wortel harganya turun karena stok melimpah dan permintaan menurun," tuturnya.