REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polemik soal lanjut atau tidaknya operasi pertambangan PT Freeport Indonesia tak kunjung usai. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menyebutkan, persoalan justru bukan Freeport harus lanjut atau tidak. Namun, ia menilai, siapapun operatornya, kegiatan usaha pertambahan di Mimika, Papua harus terus berjalan.
Perkataan Sudirman ini menjawab pertanyaan banyak pihak yang selama ini bertanya-tanya apakah Freeport akan melanjutkan usahanya di bumi Papua atau tidak. Sudirman menilai, denyut ekonomi Mimika berjalan karena keberadaan usaha pertambangan di sana. Belum lagi, kata dia, lebih dari 30 ribu rumah tangga yang menggantungkan hidup dari Freeport. Tak hanya itu, 92 persen PDB Kabupaten Mimika didapat dari pertambangan.
"Perpanjang atau tidak, saya rasa operasi tambang di Mimika harus tetap dilanjutkan," kata Sudirman dalam Rapat Kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (25/1).
Menurutnya, berlanjutnya operasi ini dimaksudkan untuk tetap menjaga stabilitas ekonomi, mata pencaharian masyarakat setempat dan kemajuan wilayah di sekitar tambang Freeport.
"Ini untuk menjaga ekonomi, employment (pekerjaan), pertumbuhan dan sebagainya," ujarnya.
Sudirman mengaku, skema yang akan digunakan bisa dengan melanjutkan kerja sama dengan Freeport atau menunjuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan mengoperasikannya.
"Skemanya bisa macam-macam, melanjutkan operasi Freeport, atau menunjuk BUMN, itu yang nanti akan diputuskan," ujarnya.
Baca juga: Pemerintah Tawar Saham Freeport dengan Harga Terendah