Sabtu 16 Jan 2016 13:45 WIB

KADIN Siap Bantu Pemerintah Lindungi Perekonomian dari Terorisme

Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan Perkasa Roeslani
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Rosan Perkasa Roeslani

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (KADIN), Rosan Roeslani mengapresiasi koordinasi yang baik antar lembaga pemerintah dalam mengatasi aksi teror yang terjadi di kawasan Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, pada Rabu (14/1) lalu.

"Setiap kejadian teror pasti tidak terduga dan bisa terjadi dimanapun di dunia, yang penting adalah kewaspadaan dan penanganan pasca kejadian. KADIN mengapresiasi koordinasi yang baik di antara lembaga pemerintah dan antara pemerintah dengan Polri dan TNI sehingga kepercayaan masyarakat dan pasar tetap tinggi," ujarnya.

"Selama kita bisa aktif menjaga kewaspadaan dan stabilitas dengan tidak membuat pernyataan atau informasi yang spekulatif maka dampak terorisme terhadap perekonomian bisa diminimalkan," jelasnya.

Ia mengatakan, pergerakan rupiah yang kembali menguat walaupun sempat melemah 60bps kemarin pagi menunjukkan bahwa kepercayaan dunia usaha terhadap penanganan pemerintah tetap tinggi. KADIN juga akan terus memonitor parameter lainnya supaya tidak ada dampak yang berarti terhadap perekonomian nasional.

Menurut Rosan, KADIN sudah berkomunikasi dan berkoordinasi langsung dengan Polri, TNI dan BIN sebagai bentuk peran aktif dunia usaha dalam memberantas terorisme di seluruh Indonesia.

Sebagai organisasi induk bagi seluruh perusahaan di Indonesia, setidaknya ada puluhan juta orang di seluruh Indonesia yang merupakan pegawai atau karyawan dari perusahaan-perusahaan yang tergabung dalam KADIN yang bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan arus informasi yang lebih terstruktur.

"Kata kuncinya adalah peran aktif, kewaspadaan tinggi, dan koordinasi yang terstruktur. Karena kita tahu bahwa pelaku teror juga terus berubah dan berkembang secara dinamis dan terorganisir. Apapun yang kita lakukan harus lebih terorganisir dan terkoordinasi dengan baik karena kunci dari keberhasilan dan kegagalan organisasi teror adalah kemampuan mengorganisir dan mengelola sumber dayanya," jelasnya.

Rosan mengatakan anggota dan karyawan dari seluruh anggota KADIN adalah jaringan dan struktur komunikasi yang cukup besar dan efektif yang bisa dimanfaatkan oleh Pemerintah, Polri dan TNI untuk mengarahkan, mengorganisir, bahkan memobilisasi masyarakat agar bisa berperan aktif bahkan proaktif dalam memberantas terorisme.

 

Selain itu, KADIN saat ini fokus untuk memastikan bahwa dampak kejadian teror Sarinah kemarin tidak menyebabkan penurunan aktivitas ekonomi di sektor yang paling sensitif seperti pariwisata, keuangan,  pasar modal, perhotelan dan penerbangan.

Karena kejadian serupa juga terjadi di Paris sebulan yang lalu dan di Turki pada hari yang sama yaitu kemarin, maka persepsi dunia dalam merespon kejadian terorisme semakin bergeser dari awalnya direspon dengan ketakutan menjadi saat ini direspon dengan ketenangan, keberanian, dan keterbukaan untuk bekerjasama.

"Ini mudah-mudahan menyebabkan dampak dari setiap kejadian teror bisa semakin kecil, tapi jangan sampai kita juga menjadi lengah," ucapnya.

Menurut Rosan, yang sangat penting dan sangat ditunggu-tunggu oleh dunia usaha di seluruh dunia adalah peningkatan koordinasi yang nyata antara negara-negara yang bertetangga, khususnya antara aparat keamanan dan penegak hukumnya.

"Kooridinasi yang nyata antara negara-negara bertetangga akan menciptakan rasa aman, nyaman dan bahkan bisa meningkatkan rasa saling membutuhkan yang tinggi untuk bekerjasama yang biasanya bisa sangat sulit untuk terjadi karena adanya persaingan usaha, isu politik, atau hal-hal lainnya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement