Senin 11 Jan 2016 11:31 WIB

Ekspor Perikanan RI Ditargetkan Naik 6,8 Persen

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Nidia Zuraya
Nelayan membongkar muatan ikan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara.  (Republika/Wihdan)
Nelayan membongkar muatan ikan di Pelabuhan Muara Angke, Jakarta Utara. (Republika/Wihdan)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah menaikkan target nilai ekspor komoditas perikanan pada tahun 2016 ini. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menargetkan ekspor tahun ini sebesar 6,8 persen, satu persen lebih besar dari target tahun lalu, 5,8 persen.

Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan R Nilanto Perbowo menyebutkan, produk unggulan yang akan digencarkan untuk ekspor adalah ikan tuna dan udang. Nilanto optimis dua produk ini bisa laris manis tahun ini, meski ia mengakui adanya tren pada kuartal ketiga tahun 2015 lalu ekspor mengalami penurunan. 

"Kalau tren sampai kuartal ketiga memang alami penurunan. Namun kita ada peningkatan di tuna. Di samping komoditi lain selain tuna dan udang. Lalu upaya apa di 2016, target ekspor pada 2015 5,8 persen kalau di 2016 6,8 persen," ujar Nilanto, Senin (11/1). 

Nilanto menjelaskan, untuk menggenjot angka ekspor ini beberapa upaya telah dilakukan pihak kementerian seperti meminta diberikan kemudahan dalam sistem ekspor. Kemudian juga meminya daftar negatif investasi agar investasi asing dibukakan pintu selebar-lebarnya.

Tak hanya itu, pemerintah Indonesia juga secara resmi meminta kepada pemerintah Rusia untuk meloloskan izin 11 eksportir asal Indonesia untuk bisa memasok produk perikanan ke Rusia. 

"Kita minta daftar negatif investasi agar investasi asing dibuka pintu selebar lebarnya untuk penanaman modal di bidang distribusi, penyimpanan, cold storage maupun industri pengolahan dalam negeri," jelas dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement