Selasa 05 Jan 2016 00:07 WIB

Semester I 2016, BPRS ‘Wait and See’

Direktur Utama BPRS HIK Parahyangan Toto Suharto.
Foto: Dok BPRS HIKP
Direktur Utama BPRS HIK Parahyangan Toto Suharto.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kondisi perekonomian nasional 2016 diperkirakan belum menentu. Karena itu kalangan praktisi bank pembiayaan rakyat syariah (BPRS) masih ‘wait and see’ untuk berekspansi.

“Kami tetap ‘wait and see’ atas kondisi riil pasar di lapangan pada tahun 2016 dengan harapan penuh kepada pihak regulator (OJK) agar lebih support lagi dalam pelayanannya kepada industri keuangan syariah ini,” kata Direktur Utama BPRS Harta Insan Karimah (HIK) Parahyangan Toto Suharto, Senin (4/1).

Toto menjelaskan, pihaknya merencanakan target pertumbuhan yang lebih rendah untuk tahun 2016. “Hal ini dengan melihat pertumbuhan yang menurun pada catur wulan terakhir di tahun 2015,” ujar Toto.

Untuk RKAP tahun 2016, BPRS HIK Parahyangan merencanakan target perolehan aset Rp 706 miliar atau tumbuh 15 persen, pembiayaan  Rp 607 miliar (tumbuh 17 persen), DPK Rp 616 miliar (tumbuh 16 persen) dan laba bersih Rp 17 miliar (tumbuh 10 persen).

“Tentu saja, kalau kondisi perekonomian semester I tahun 2016 membaik, maka RKAP tersebut akan kami tinjau kembali. Sebab, lebih mudah melakukan revisi naik daripada revisi turun,” ujar Toto Suharto.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement