REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memproyeksikan Penanaman Modal Asing (PMA) masih mendominasi porsi target realisasi investasi pada 2016.
Jumlah investasi PMA diproyeksi mencapai 65 pesen atau senilai Rp.386 triliun, dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) sebesar 35 persen.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan, target tersebut adalah bagian daari upaya BKPM untuk menyeimbangkan aliran modal yang masuk dari dalam negeri dan asing.
Saat ini, minat investor maupun kesiapan industri di dalam negeri cukup kondusif untuk mencapai target komposisi PMA maupun PMDN.
"Kita terus berupaya untuk mendorong investasi dalam negeri, sehingga dalam kurun waktu lima tahun ke depan harapannya bisa 60 persen untuk PMA dan 40 persen untuk PMDN," ujar Franky, Jumat (25/12).
Franky menjelaskan, investor asing cukup antusias untuk menanamkan modalnya di Indonesia, terutama dari Asia. Pada kurun waktu 2010 sampai kuartal III 2015, realisasi investasi yang berasal dari Asia sebesar 48 persen.
Pada 2016 mendatang, BKPM menargetkan realisasi investasi sebesar Rp. 594,8 triliun. Target tersebut terdiri dari investasi yang belokasi di Pulau Jawa sebesar Rp. 302,6 triliun dan investasi di luar Pulau Jawa sebesar Rp. 292,2 triliun.