Rabu 16 Dec 2015 19:30 WIB

Pelaporan Berkelanjutan Tegaskan Usaha Pupuk Indonesia Jaga Lingkungan

Rep: Sonia Fitri/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Pupuk Indonesia
Foto: Antara
PT Pupuk Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Laporan Usaha Berkelanjutan atau Sustainability Report merupakan hal penting bagi perusahaan. Sebab ia menjadi bukti tanggung jawab sosial kepada masyarakat setempat dalam hal penjagaan lingkungan.

Selain itu, laporan dibutuhkan untuk kebutuhan pemangku kepentingan maupun investor.  "Kita ingin konsisten dalam melakukan pelaporan yang berkualitas," kata Direktur Teknologi dan Manufaktur PT Pupuk Indonesia (Persero), M Johan Syafri dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Pupuk Indonesia sukses menyabet penghargaan sebagai “Best Sustainability Report 2014, Category Manufacture” di ajang bergengsi Sustainability Report Award (SRA) 2015. Pada kesempatan yang sama, anak Perusahaan PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Pupuk Kaltim juga mendapatkan apresiasi sebagai “Best Sustainability Report 2014, Category Best Waste Management”.

Ajang penghargaan yang digelar oleh National Center for Sustainability Reporting (NCSR) diberikan kepada sejumlah perusahaan baik swasta maupun BUMN yang telah menerbitkan laporan keberlanjutan. NCSR yang merupakan organisasi independen yang mengembangan sistem laporan keberlanjutan di Indonesia melalui training terakreditasi Global Reporting Initiative (GRI).

Menurut Johan Syafri, meskipun tahun ini merupakan tahun kedua dalam menerbitkan laporan keberlanjutan, ia bersyukur karena dapat meraih penghargaan tersebut secara perdana pada 2015. Pelaporan disusun berdasarkan kategori G4 yaitu aturan terbaru dan panduan dari tim NCSR maupun SRA.

Seperti diketahui, Laporan Berkelanjutan merupakan laporan yang memuat kinerja perusahaan dalam tiga aspek yaitu ekonomi, lingkungan dan sosial. Di dalamnya memuat laporan tentang bagaimana perusahaan mengatasi isu keberlanjutan seperti penghematan dan konservasi energi, pengelolaan air, pengelolaan limbah, mengatasi pencemaran udara, manajemen SDM dan Good Corporate Governance.

Laporan termasuk juga memuat isu sosial seperti partisipasi perusahaan dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat setempat atau Corporate Social Responsibility. Ia kemudian diakhiri dengan pemaparan program keberlanjutan yang dilakukan oleh perusahaan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement