REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Bidang Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Anggawira mengatakan, bonus demografi yang terjadi di Indonesia merupakan modal yang baik dalam membantu pengembangan sektor ekonomi kreatif di Tanah Air.
"Semakin bertambahnya jumlah populasi usia produktif penduduk Indonesia dan semakin tingginya penetrasi pengguna internet," kata Anggawira dalam keterangan tertulis yang diterima, di Jakarta, Jumat (11/12).
Ia menuturkan, kondisi ini akan menjadikan semakin besar pula kemampuannya dalam berkreasi atau mengolah suatu gagasan dengan kreativitas untuk menciptakan suatu produk yang bernilai tambah dan berkualitas tinggi.
Menurut Anggawira, kekuatan ekonomi kreatif Indonesia ini menarik mengingat didukung oleh bonus demografi dan tingginya penetrasi pengguna internet dibandingkan negara lain yang sedang terhambat keterbatasan usia produktif atau tidak memiliki kesempatan merasakannya. Sehingga, lanjutnya, nantinya sektor ekonomi kreatif diharapkan dapat menjadi sektor andalan Indonesia yang berkelanjutan yang patut dikembangkan ke depannya.
"Mereka (generasi muda) bisa dibilang generasi yang sudah melek informasi dan teknologi yang kemunculannya akan menjadi kekuatan potensial terbentuknya ekonomi kreatif," katanya.
Ia juga mengemukakan bahwa kesempatan tersebut tentunya tidak boleh disia-siakan begitu saja karena berpotensi melahirkan atau memicu pertumbuhan bisnis baru yang berbasis kreativitas yang dapat memberikan keunggulan kompetetitif.