Selasa 08 Dec 2015 12:38 WIB

100 RibuTon Beras Disiagakan untuk Operasi Pasar Akhir Tahun

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nidia Zuraya
Perum Bulog menyiapkan 100 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)
Foto: Antara/Aco Ahmad
Perum Bulog menyiapkan 100 ribu ton beras untuk operasi pasar. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perum Bulog menyiapkan 100 ribu ton beras dalam pelaksanaan Operasi Pasar (OP) Desember 2015. Langkah tersebut dilakukan guna mengendalikan harga beras yang makin melambung di pasar.

Seperti diketahui, harga beras rata-rata di 10 titik pasar strategis DKI Jakarta sudah menembus angka Rp 10 ribu. Untuk beras medium, harganya Rp 10.890 per kilogram, beras pera Rp 13.300 dan beras premium Rp 12.240. Hal tersebut berdasarkan informasi yang diperoleh Republika dari laman infopangan.jakarta.go.id.

"Target kita mengembalikan harga di angka Rp 8 ribu sampai Rp 8.500," kata Direktur Pengadaan Perum Bulog Wahyu, Selasa (8/12).

Jika 100 ribu ton beras untuk OP sudah habis tapi harga belum terkendali, Bulog akan terus menggulirkam beras tak terkecuali beras komersial. Tapi itu merupakan kemungkinan antisipasi. Yang jelas, ia berharap harga bisa kembali turun tanpa harus mengeluarkan beras komersial Bulog.

Menurut data Bulog, per 7 Desember 2015, penyerapan beras petani masih berlangsung dengan rata-rata penyerapan 2-3 ribu ton. Beras petani masih ada di Sulawesi Selatan dan Jawa Timur. Sehingga total penyerapan sejak awal 2015 sudah mencapai 2,7 juta ton.

Dari total beras yang diserap Bulog ini, menurut Wahyu, telah dilakukan penyaluran beras sebanyak 2,9 juta ton dan tersisa beras cadangan di kantong bulog sebanyak 1,2 juta ton. Sementara beras impor yang sudah masuk sebanyak 330 ribu ton dari Vietnam.

"Penugasan 1,5 juta ton beras impor sudah terpenuhi karena sudah ada juga impor tambahan dari Thailand, sekarang sedang proses distribusi bertahap," katanya.

Bulog menargetkan cadangan beras sampai akhir tahun dapat terkumpul 1,2 juta ton. Jumlah tersebut sudah termasuk 700 ribu ton beras komersial dan setelah dikurangi penyaluran untuk beras sejahtera ke 14 dan OP sebanyak 500 ribu ton.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement