Jumat 04 Dec 2015 21:31 WIB

Menperin Tantang Pabrikan Otomotif Bangun Pabrik Mesin di Indonesia

Menteri Perindustrian Saleh Husin
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Menteri Perindustrian Saleh Husin

REPUBLIKA.CO.ID, QINGDAO -- Pemerintah memastikan bakal mengawal pabrikan otomotif yang membangun industri di Indonesia hingga benar-benar berproduksi. Iklim investasi dan usaha terus dijaga untuk menumbuhkan aktivitas industri yang bernilai tambah dan membuka lapangan kerja.

Hal itu ditegaskan oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin saat mengunjungi ketika mengunjungi pabrik SAIC-GM-Wuling (SGMW) Automobile di Qingdao, tenggara Beijing, Jumat (4/12).

"Kita harus merawat investor global yang menanamkan modal di industri otomotif Indonesia. Fokusnya ada dua, pertama dari sisi kita menciptakan atmosfer kondusif dan kedua, sebaliknya mereka juga harus pastikan benar-benar berproduksi," kata Menperin Saleh Husin.

SGMW merupakan perusahaan patungan bentukan SAIC Motor Corporation Ltd dengan porsi saham 50,1 persen, General Motors Company (44 persen) dan Guangxi Automobile Group, sebelumnya bernama Liuzhou Wuling Automobile Group (5,9 persen).

Di Indonesia, melalui PT SGMW Motor Indonesia, mereka telah melakukan peletakan batu pertama pada Agustus lalu untuk pembangunan pabrik perakitan mobil MPV dengan investasi sekitar 700 juta dolar AS atau mencapai Rp 10-11 triliun.

Berlokasi kawasan industri Deltamas, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, pabrik tersebut berdiri di lahan seluas 60 hektare dan bakal menggunakan merek Wuling di Indonesia.

Lebih lanjut, Saleh mengungkapkan kunjungan itu untuk memastikan investasi SGMW sesuai rencana, dan berharap pabrik lebih cepat berproduksi. "Ini juga untuk menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia mendukung investasi SGMW," katanya.

Saleh juga mengapresiasi rencana pemilik pangsa pasar mobil terbesar di Tiongkok itu ke depan. "Mereka terus terang bakal membangun pabrik mesin di Indonesia. Memang idealnya, industri otomotif adalah yang mau dan berani membangun engine factory, tidak hanya perakitan," ujarnya.

Meski Wuling diproduksi untuk pasar domestik, Menperin menantang SGMW menjadikan Indonesia sebagai basis produksi untuk diekspor ke ASEAN dan Australia. Sebelumnya pabrikan Cina itu telah berekspansi ke beberapa negara Afrika , Amerika Latin dan Asia.

Presiden Direktur SGMW Motor Indonesia, Xu Feiyun mengatakan pihaknya menargetkan pabrik berproduksi pada Juli 2017 dengan memproduksi mobil Wuling sebanyak 150 ribu unit per tahun.

"Kami juga membawa industri komponen ke Indonesia, salah satunya shockbreaker dan juga bermitra dengan suplier komponen asal Indonesia," paparnya sembari menyebut target komponen lokal atau Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) mencapai 50 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement