REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo optimistis perekonomian Indonesia pada 2016 akan lebih baik. Kondisi tersebut tidak terlepas dari upaya pemerintah melakukan reformasi struktural dan deregulasi untuk menjaga stabilitas ekonomi.
"Indonesia memiliki potensi yang baik untuk hadapi 2016," kata Agus dalam acara Economic Outlook 2016 di Hotel Borobudur, Selasa (1/12).
Agus menjelaskan, reformasi struktural seperti pengalihan subsidi BBM, percepatan perizinan investasi, deregulasi serta pembangunan infrastruktur, merupakan modal yang bagus untuk memacu serta menjaga pertumbuhan ekonomi. "Ini optimisme pertama untuk hadapi perekonomian tahun depan," kata dia.
Agus mengatakan, faktor kedua yang membuat Indonesia harus optimistis menghadapi perekonomian tahun depan karena kebijakan moneter dan fiskal sudah membaik. Dari sisi fiskal misalnya, pemerintah sudah meminimalisir belanja-belanja tidak produktif yang membebani APBN. "Ini baik untuk stabilitas makro," ujarnya.
Sedangkan dari sisi moneter, lanjut Agus, BI akan konsisten menjaga agar kebijakan moneter mengarah pada inflasi yang rendah dan terkendali. "Tentunya menjaga CAD (defisit transaksi berjalan) menuju lebih sehat," ucapnya.