Kamis 12 Nov 2015 23:42 WIB

Keuangan Syariah Bisa Penuhi Pembiayaan Infrastruktur

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: M Akbar
Keuangan syariah (ilustrasi).
Foto: Theedge.me
Keuangan syariah (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Keuangan syariah dinilai bisa memenuhi kebutuhan pembiayaan infrastruktur. Apalagi pertumbuhan sektor ini pun nampak bagus.

Direktur Bank Dunia untuk Indonesia Rodrigo Chaves mengungkapkan, 37 persen balita di Indonesi tak merasakan masa anak-anak yang laik. Situasi ini dasarnya karena kurang air bersih, listrik, akses kesehatan dan konektifitas jalan karena kurangnya infrastruktur.

Bicara infrastruktur, Indonesia butuh 60 miliar dolar AS per tahun. Tapi dana yang ada baru 25 miliar dolar AS. Butuh cara lain menutupi defisit pembangunan infrastruktur termasuk mendorong kapasitas perusahaan lokal.

''Penting untuk mengatasi shortfall ini. Karenanya ada kebutuhan akan pembiayaan Islam,'' kata Chaves dalam Konferensi Internasional Keuangan Syariah yang digelas OJK, Kamis (12/11).

Pertumbuhan segmen ini cepat. Hanya saja, keuangan Islam menghadapi tantangan karena sektor riil masih kecil. Makin banyak pembiayaan Islam, makin hanyak infras yang bisa dibangun dan dijangkau.

Pembentukan Pusat Pengembangan Keuangan Islam Global oleh Grup Bank Dunia pada 2013 yang kini bermarkas di Turki jadi komitmen Bank Dunia untuk berpartisipasi dalam keuangan Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement