Kamis 05 Nov 2015 12:40 WIB
Usaha Rakyat

Strategi Bisnis Modal Rp 5 Juta Tapi Omzet Rp 100 Juta

Rep: Sonia Fitri/ Red: Nur Aini
Contoh produk Rumah Kemasan Bandung
Foto: dok.pri
Contoh produk Rumah Kemasan Bandung

REPUBLIKA.CO.ID, Berbisnis tak harus dimulai dengan modal besar. Hal itu dicoba Mohamad Firsan untuk mendirikan Rumah Kemasan Bandung pada 2012. Dengan modal hanya Rp 5 juta, ia kini mampu meraup omzet hingga Rp 100 juta. 

Produk makanan dan minuman di pasaran membutuhkan kemasan menarik, selain untuk menjaga produk tetap aman dan higienis. Kebutuhan itu dibaca  Firsan sebagai peluang bisnis.

Firsan fokus melayani kebutuhan kemasan untuk produk yang dihasilkan para pengusaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Meski bermodal kecil, ia menilai produk tidak seharusnya menggunakan kemasan seadanya. Produk tersebut perlu kemasan yang menarik agar dapat menarik konsumen. Kemasan yang menarik itu juga tidak harus berbiaya besar. Dengan tarif relatif terjangkau, produk kemasan karya Firsan dipakai pelanggan dari Aceh hingga Ambon. Dari usaha itu, Firsan kini terbilang sukses menjadi jutawan.

Strategi promosi RKB dilakukan dengan beragam cara. Dimulai dari mulut ke mulut, menyebar kartu nama dan brosur, serta mengadakan pameran dan iklan sponsor. Namun, Firsan menilai promosi yang paling efektif adalah melalui media sosial. Dengan mengunggah hasil karya, Firsan berpromosi melalui testimoni dan kutipan tentang kemasan. “Di luar itu juga kami promosikan melalui kegiatan-kegiatan pelatihan dan seminar tentang kemasan,” ujarnya.

Hasil dari beragam konsultasi pun menghasilkan ide dan produk kemasan yang menarik. Ia mencontohkan, kemasan bisa digunakan untuk pembatas buku atau stiker. Untuk produk anak-anak, ia pernah membuat bungkus produk dapat dijadikan boneka dengan petunjuk tertentu. “Bonekanya bisa berdiri dan bisa dimainkan,” ujarnya. Ia mengupayakan kemasan buatannya bisa tidak langsung dibuang bahkan berguna bagi pembeli produk. 

Setiap hari ia mengaku melayani paling sedikit dua pengusaha UMKM yang berkonsultasi bebas biaya. Mereka berasal dari Aceh hingga Ambon. Namun, Firsan tak menyebutkan jumlah keseluruhan pelanggan yang telah dibuatkan kemasan oleh RKB. Tarif akan dikenakan kepada konsumen ketika keduanya sepakat ingin membuat desain dan produk kemasan jadi.

Rata-rata per bulannya RKB bisa membuat 20 pesanan produk kemasan dari UMKM yang beragam. Karena belum memiliki cabang, pengiriman barang kemasan menggunakan sejumlah perusahaan jasa pengiriman barang. “Supaya pelanggan loyal, jaga kualitas dan delivery on time, itu kuncinya,” ujarnya.

Untuk merintis usaha kemasan itu, ia hanya bermodal awal Rp 5 juta. Dengan modal itu, ia mengurus legalisasi perusahaan. 

Dari kegiatan usaha tersebut, RKB dapat meraup omzet paling sedikit Rp 30 juta-Rp 100 juta per bulan. Ke depan, ia berencana merancang pembiayaan agar dapat menambah kapasitas produksi. Selain itu, ia ingin menjadikan RKB sebagai one stop packaging service terpercaya sekaligus terkemuka.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement