Kamis 05 Nov 2015 09:34 WIB

Begini Kondisi Industri Baja Nasional dan Prospeknya ke Depan

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Industri Baja
Foto: Republika/Prayogi
Industri Baja

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan, saat ini kondisi industri baja nasional menunjukkan perkembangan positif dari tahun ke tahun. Tercatat ada 352 perusahaan industri baja nasional yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. 

Putu menjelaskan, industri baja nasional juga telah mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dengan kapasitas produksi mencapai 14 juta ton per tahun.

"Di sisi lain, kebutuhan baja domestik terus meningkat dari 7,4 juta ton pada 2009 menjadi 12,7 juta ton pada 2014, dan diprediksi terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi nasional," ujar Putu di Jakarta, Kamis (5/11).

Sementara itu, ekspor baja pada 2014 mencapai 2,23 miliar dolar AS atau naik 16,91 persen dibandingkan tahun sebelumnya senilai 1,91 miliar dolar AS. Sedangkan nilai impor baja pada tahun lalu tercatat sejumlah 12,58 miliar dolar AS, yang berarti turun 0,19 persen dibandingkan 2013 senilai 12,6 miliar dolar AS.

Putu menjelaskan, melalui berbagai program dan kebijakan, Kementerian Perindustrian terus mendorong pertumbuhan industri baja nasional serta meningkatkan penggunaan produk baja dalam negeri. Menurutnya, industri baja merupakan sektor strategis yang terus dikembangkan.

"Industri baja sangat diperlukan dalam pembangunan suatu negara, misalnya pembangunan fasilitas infrastruktur seperti jalan, jembatan, pelabuhan, maupun bandara," kata Putu.

Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat, sepanjang semester I 2015, terdapat 157 proyek investasi baja yang sedang melakukan konstruksi dengan nilai investasi Rp 6,63 triliun dan menyerap tenaga kerja sebanyak 8.502 orang. Selain itu, sudah ada sinyal baik terkait keseimbangan neraca perdagangan sektor baja. 

Kementerian Perindustrian mencatat, impor baja pada periode Januari - Juni 2015 sebesar 3,44 miliar dolar AS, turun 21,04 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 4,36 miliar dolar AS. Sedangkan, ekspor baja pada periode Januari – Juni 2015 sebesar 657,7 juta dolar AS, naik 42,16 persen sebandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 462,6 juta dolar AS.

"Berkembangnya kinerja industri baja nasional tersebut diharapkan dapat menyeimbangkan neraca perdagangan di sektor tersebut,” kata Putu. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement