Rabu 04 Nov 2015 12:06 WIB

Petronas Resmikan Dua Proyek Migas Terbesarnya di Indonesia

Red: Nur Aini
Petronas
Petronas

REPUBLIKA.CO.ID, GRESIK -- Petroliam Nasional Berhad (Petronas) melalui anak usahanya di Indonesia mengumumkan capaian produksi dua lapangan minyak dan gas di Jawa Timur.

"Kedua lapangan itu adalah Bukit Tua dan Kepodang," kata Presiden PC Muriah Ltd dan PC Ketapang II Ltd, Hazli Sham Kassim menjawab pers usai Peresmian Produksi Pertama Kedua Lapangan tersebut, di Gresik, Jawa Timur, Rabu (4/11).

Dirjen Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral IG Nyoman Wiratmaja Puja memimpin langsung peresmian produksi kedua lapangan itu dan dihadiri pihak terkait.

Hazli menjelaskan, Lapangan Bukit Tua terletak di laut utara Jawa Timur, sekitar 35 kilometer sebelah utara Pulau Madura dengan kemampuan produksi puncak hingga 20 ribu barel minyak per hari (bopd) dan 50 juta standar kaki kubik gas per hari (mmscfd).

Sedangkan, Lapangan Gas Kepodang, sekitar 180 kilometer timur laut dari Semarang di lepas pantai Jawa Timur, diharapkan mampu mengirim 116 juta standar kaki kubik gas per hari.

"Kami berharap produksi kedua lapangan ini mampu memenuhi permintaan energi di Indonesia, khususnya untuk keperluan domestik Jawa Timur dan Jawa Tengah," kata Hazli.

Hazli mengakui, sejak kehadiran Petronas di Indonesia pada 2000, dari sepuluh kontrak bagi hasil dan mengoperasikan empat blok migas, kedua lapangan tersebut merupakan proyek terbesar.

Dia menyebut, telah menginvestasikan hingga 658 juta dolar AS untuk Lapangan Bukit Tua dan 524 juta dolar AS untuk Kepodang.

"Kami gunakan teknologi Cyclone Solid Removal untuk proyek Bukit Tua dan telah menghemat biaya hingga 16,6 juta dolar AS," paparnya.

Sementara untuk Proyek Kepodang, tambahnya, Petronas memanfaatkan metode float over untuk instalasi pertama CPP Topside serta teknologi segmentizer.

Pemegang saham pada kedua lapangan tersebut, 80 persen adalah Petronas dan sisanya masing-masing dimiliki PT Saka Ketapang Perdana dan Saka Energi Muriah Ltd.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement